Luna membayangkan saat-saat dirinya menolak dan megacuhkan Ethan hingga selalu membuatnya kesal. 'Ethan harus selamat, aku belum cukup membuatnya bahagia,' batinnya sembari mengusap air matanya dengan punggung tangannya.
"Minum dulu supaya lebih tenang, Non." Ira menyodorkan segelas teh hangat untuk Luna.
"Makasih, Ira," Luna mengambil teh itu dan segera meminumnya sedikit demi sedikit, lalu menghela napas, mencoba menenangkan dirinya.
"Panggilkan supir untuk bersiap mengantar saya ke rumah sakit," seru Luna sembari mengembalikan segelas teh yang baru dia minum sedikit pada Ira.
"Baik, Non." Ira segera beranjak dari ruang tamu dan berjalan menuju tempat pos satpam, karena supir biasanya supir berada di sana.
"Toni, antarkan nyonya Luna ke rumah sakit," seru Ira.
Toni segera beranjak dari duduknya, lalu berjalan mendekati Ira dan bertanya, "apa dia akan melahirkan?"
"tentu saja belum. yang sakit adalah tuan Ethan, karena mengalami kecelakaan," jelas Ira.