"Danau?"
Daniel menganggukkan kepala setelah mendengar apa yang baru saja di katakan oleh seseorang tersebut sehingga kini pria itu yang mengetahuinya pun langsung menghela nafas seketika.
"Jika ku perhatikan, kenapa Ametsa selalu ingin datang ke sana?"
"Itu karena danau tersebut adalah tempat di mana orang tua Ametsa ingin berlibur ke sana. Rencananya setelah kepulangannya dari luar kota, mereka akan pergi ke Danau itu, tetapi sayangnya takdir berkehendak lain dan seorang gadis seperti Ametsa harus menerima kemalangan itu."
"Tuhan memang kejam, tetapi ... mungkin saja ada sesuatu dibalik semua nasib yang menimpa pada gadis kecil itu. Semoga Ametsa mendapatkan sebuah kebahagiaan yang tetap suatu saat nanti."
"Aku akan membahagiakannya," ujar Daniel dengan senyum yang tulus serta tatapannya yang kosong. "Aku menyayanginya."
Hanzo yang mendengar itu langsung menghela nafas, lalu memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana sebelum akhirnya tersenyum paksa.