Sebenarnya mereka berdua memang benar-benar bermain game hingga tidak terasa waktu pun cepat berlalu dan keduanya tiba-tiba teringat dengan rencana yang sebenarnya.
Sharon dan Vin langsung menyudahi aktivitas mereka, lalu saling melempar pandangan. Kemudian salah satu diantara mereka pun berkata, "Bang, ngintip yuk!" ujar adik dari sahabatnya tersebut.
"Enggak ah, lo aja sana," tolak Sharon yang membuat Vin yang melihatnya langsung menghela nafas.
"Yah, gak asyik lo. Kapan lagi bisa nguping omongan mereka coba?" bujuk Vin dengan kedua alis yang bergerak naik-turun.
"Eh, gue gak akan tergoda sama omongan lo. Udah ah, sana, gue cukup bantu sampe sini aja."
Setelah itu Sharon pun kembali sibuk dengan ponselnya, sedangkan laki-laki itu yang melihatnya langsung berdecak. Ia tidak tahu kenapa merasa sangat penasaran dengan pembicaraan mereka diluar sana.
Sebenarnya ayah Van itu kunci dari semuanya. Dia terpaksa diam selama ini karena demi mengikuti keinginan istrinya, yaitu Bunda dari Van sama Vin.
Sekarang udah belasan tahun berlalu, dan Andreo ngerasa gak ada yang berubah sama hidupnya meskipun mereka udah misahin Van sama anak gadis ini.
Makanya, Andreo mulai sekarang enggak akan nahan lagi Van kalau misal suatu saat dia bakal ingat sedikit demi sedikit tentang anak gadis itu.