"Beneran ada Ly?"
"Iya, ada satu. Selalu kirim duit, tapi dia minta begituan jadi aku putusin aja." Terang Lily.
"Begituan? Maksudnya?" Ketiga wanita yang ada di dalam ruangan seketika menoleh ke sumber suara berat yang tiba-tiba menyela. Satu kata untuk Lily. Mati!
Baru saja Lily hendak mengatakan pada kedua temannya untuk tetap menjaga rahasia ini dari Angkasa sampai ajal menjemput mereka. Kini Angkasa malah mendengarnya sendiri, langsung dari mulut Lily sendiri. Lily melirik ke arah Doni yang sedang melepas sepatu di belakang Angkasa. Kenapa juga Doni harus mengajak Angkasa kesini.
Namun pandangan Lily tiba-tiba terhenti ketika ada badan besar yang menghalanginya. Angkasa sudah berdiri tepat di hadapan Lily. Dengan cepat Lily menunjukkan senyuman terbaiknya.
Setelah memasuki bukan puasa, semakin susah cari waktu buat nulis. Aku takut puasaku batal kalau ngetik siang-siang, sedangkan malam aku selalu ngantuk. Ayo dukung aku dengan cara beri vote aja aku sudah seneng TT