Angkasa membulatkan matanya melihat sekumpulan orang di rumahnya, ketika ia akhirnya di persilahkan untuk keluar. Suara tepuk tangan mendominasi seluruh ruang tamu besarnya ini, ternyata banyak relasi ayahnya yang di undang di acara ulang tahunnya.
Angkasa kira ini akan menjadi acara tertutup yang hanya di hadiri beberapa kerabat dan beberapa temannya. Angkasa tersenyum miring, mana mungkin ayahnya menyia-nyiakan hal seperti ini.
Angkasa melangkahkan kakinya turun, menuju panggung utama di mana sebuah kue besar berdiri indah. Banyak yang memuji ketampanan Angkasa, saat Angkasa mengancingkan jas yang tadinya terbuka. Banyak orang penting di sini, jadi Angkasa harus berpakaian dengan formal dan rapi bukan?
Tepat saat acara di mulai, mata Angkasa mulai memutari seluruh ruangan yang ramai ini. Seberapa-kali pun Angkasa menengok kesana-kemari ia tidak bisa menemukan keberadaan Lily.