Hari ini Arini terlihat pucat sekali. Maklum saja semenjak kejadian foto suaminya dia lihat, nafsu makannya menjadi berkurang drastis. Pikirannya yang masih kalut dan belum stabil membuatnya tidak bisa menjalani aktivitasnya dengan baik. Meskipun sudah dibujuk dan diajak bicara baik-baik bi Sumi, tetap saja dia masih sedih dan mengurung diri di dalam kamar. Dia tidak bisa menghilangkan rasa kekecewaannya itu pada suaminya yang sangat dia cintai.
Dia masih menganggap semua itu mimpi terjadi pada dirinya. Dia tidak menyangka kalau kejadian seperti ini akan menimpa rumah tangganya. Jujur dia merasa kaget dan kecewa sekali, seumur-umur baru kali ini dia merasa sakit hingga dalam sekali.
"Mbak Arini, ayo makan."Bi Sumi menghampiri Arini yang sedari kemarin duduk diam diri di dalam kamar bersama Arkana.
"Nggak bi."jawab Arini dengan lirih dan lemas sekali itu.