Lova terdiam di tempat duduknya dengan Axel duduk di sampingnya sedang menggenggam erat satu tangannya yang dingin, entah karena gugup atau hawa dingin dari AC. Hanya menatap pada Malik yang kini sedang duduk berhadapan dengan papa Sadara saling berjabat tangan.
Lova reflek meremas kuat tangan Axel membuat laki-laki itu mengusap lembut punggung tangannya seolah paham dengan apa yang sedang dia rasakan saat ini ketika melihat Malik sudah akan membuka mulut. Perlahan menjatuhkan kepalanya pada bahu Axel. Suara sepupunya itu terdengar lantang dan mantab, hanya dalam satu tarikan nafas ketika mengucapkan ijab qabul.
Seiring dengan Lova memejamkan mata, air matanya juga mengalir ke pipi. Rasa haru, bahagia, sedih. Semuanya campur aduk. Lova kembali membuka matanya ketika merasakan beberapa kali kecupan ringan di pucuk kepalanya.
"It's okay. I'm with you now and forever, my Lov."
chapter-chapter akhir nih, guys ...
Your gift is the motivation for my creation. Give me more motivation!