"Axe …"
Axel langsung menyudahi kegiatan membaca dokumennya yang baru saja selesai setengah. "Ya, sayang?" jawab Axel sambil mengangkat wajah dan menatap pada Lova yang masih ada pada posisi sebelumnya. Berbaring. "Kamu belum tidur juga, my Lov?"
"Maunya gitu, tapi aku gak bisa juga. Aku udah coba buat tutup mata padahal." Lova tetap menggelengkan kepalanya pelan. Entah Axel melihatnya atau tidak dari posisi duduk laki-laki itu.
Axel bersandar pada sandaran kursinya. "Kamu ada mikirin sesuatu, hm?"
"Aku lagi mikirin kamu."
"Hah?" Axel melongo. "Aku? Serius aku, my Lov?"
"Iya, kamu Axe …"
"Aku seneng kamu mikirin aku, my Lov. Tapi kalau ini masih soal yang kemarin. Aku minta maaf banget sama kamu. Aku gak bermaksud--"
"Bukan soal itu, kok." potong Lova cepat sambil bangun dan duduk tegak menatap Axel yang ternyata sedang menatapnya juga.
"Terus soal apa, hm?"
"Emm .. karena kamu bahas soal yang kemarin. Jadi aku bahas yang kemarin dulu, deh."
Have some idea about my story? Comment it and let me know.