"What are you guys doing!"
Lova berteriak histeris bercampur shock ketika melihat darah yang sudah berceceran di atas lantai gudang yang penuh debu. Ditambah lagi dengan laki-laki yang sudah babak belur di depannya itu itu tiba-tiba saja batuk darah. Lova beralih menatap Malik dan Abdul dengan tatapan tajam.
"For God's sake. You two can kill him!" Lova menunjuk laki-laki yang nafasnya sudah putus-putus itu. Kedua matanya sudah berkaca-kaca menatap pada Malik dan Abdul yang hanya berdiri di tempat mereka dengan dada naik turun.
"What's wrong with you guys, hm?" tanya Lova lirih. Air matanya sudah mengalir ke pipi. Tubuhnya bergetar. Lova sangat ketakutan saat ini.
Axel langsung mengeratkan genggaman tangannya ketika merasakan tangan Lova yang ada dalam genggamannya bergetar. "Hey ... chill my Lov."
"How can?! Tell me--" Lova langsung menoleh ke arah Axel. "Kamu juga? Kamu juga ada pukuli dia, Axe?" tanya Lova dengan suara serak setengah bergetarnya. "Hm?"
Axel mengangguk.
Your gift is the motivation for my creation. Give me more motivation!