Axel menjauhkan punggungnya yang sedang bersandar pada dinding di belakangnya. Menarik ke atas sebelah sudut bibirnya. Axel tersenyum miring ketika melihat sosok Lova yang baru saja keluar dari ruang sekre musik.
"There you are." gumam Axel lirih lebih kepada dirinya sendiri.
Axel berdiri di tengah-tengah koridor dengan kedua tangannya dimasukkan ke dalam saku celana dan tatapan yang tak pernah lepas dari Lova. Senyum tipis Axel ikut mengembang ketika melihat Lova yang sedang tersenyum. Axel berjalan menghampiri gadis itu.
"Kak Lova?"
"Ya?" Lova yang sedang membuka loker hendak mengambil sepatunya di dalam kotak penyimpanan itu menoleh ke arah belakangnya. "Kenapa, Sima?"
"Itu, Kak. Ada-- ada Kak Axel, tuh."
Lova dengan gerakan cepat mengikuti arah telunjuk Talia menunjuk. Dan benar saja, sosok Axel terlihat sedang berjalan dengan penuh percaya diri ke arahnya. Lova memalingkan wajahnya sambil menghembuskan nafas panjang.
"Aku duluan aja kalau gitu ya, Kak."
Your gift is the motivation for my creation. Give me more motivation!
Have some idea about my story? Comment it and let me know.