Aku, Amzar, Hamzah dan akang lantas bersiap-siap kembali memasuki mobil setelah selesai dari pemakaman Alif.
Pak satpamnya tersenyum. "Eh, ketemu sama neng lagi."
Aku membalas senyumannya. "Iya, pak. Sudah biasa." jawabku, "bagaimana keadaan bapak?"
"Alhamdulillah, neng. Bapak baik." ujarnya, "oh iya. Kemarin ada yang nanya ke bapak lho, neng."
"Oh ya? Nanya apa, pak?"
"Itu, kemarin ada pelayat yang sudah selesai berziarah kemudian menghampiri bapak. Mereka terus nanya sebenarnya makam yang berada di sana, yang setiap Minggu selalu dibanjiri banyak bunga hingga tumpukan tanahnya tak kelihatan, itu punya siapa? Nah bapak jawab kalau itu makam pria yang meninggalnya karena sakit."
Aku merasa tertarik dengan pembicaraan bapak ini. "Lalu bagaimana lagi pak?"
"Terus mereka nanya lagi. Memangnya sakit apa? Karena bapak tak tahu, jadi bapak bilang yang sejujurnya saja."
"Oh begitu..."
Terima kasih atas cinta dan kesetiaan yang telah teman-teman beri untuk ikut menjalani romansa kehidupan Alif, Reine dan Hamzah ini. Terima kasih pula bagi teman yang telah memberi penghargaan lebih kepada saya melalui cerita ini. Semoga teman-teman semua selalu dalam lindungan dan kasih sayang Allah SWT.