"Kakak?" Ayssa menghampiri kami tatkala aku dan Hamzah sudah sampai di rumah. "Tumben sudah pulang?" tanyanya.
Hamzah tersenyum. "Kakak ambil cuti."
"Benarkah?" Ayssa terbelalak, "kenapa?"
"Reine kurang sehat."
"Ya Allah." dia langsung menghampiriku lalu memegang dahi dan pipiku, "kamu sakit apa? Demamkah atau pusingkah? Bibirmu pucat sekali."
"Aku baik-baik saja, Ayssa. Nanti setelah istirahat pasti sembuh lagi."
"Ya sudah, ayo aku antar ke kamar."
"Eh, tak usah." sergah Hamzah. "Bukankah sekarang kamu mau ke kantor?"
Ayssa mengangguk.
"Pergi saja ke sana."
"Tapi Reine-"
"Kamu jangan khawatir. Kakak yang akan membawanya ke kamar."
"Baiklah." Ayssa menampakan raut sedihnya. "Cepat sembuh ya, Rein. Aku akan segera kembali."
...
"Hamzah akan mati di tanganku, Rein. Hahaha!"
"Iya. Ayo bunuh saja dia sekarang."
"Tidak, jangan. Jangan lakukan itu!"
"Kamu telah banyak melakukan kesalahan pada kami. Sekarang tinggal kami yang harus berbalas dendam pada kamu, Hamzah!"
Jleb!
Hadiah anda adalah motivasi untuk kreasi saya. Beri aku lebih banyak motivasi!