Mendengar suara Herman yang sudah terbangun dari kasurnya, perlahan bocah budak penuh luka itu juga membuka mata kembali.
"... Ugh!! ... oh, tuan ... kau sudah bangun?"
Herman hanya membeku tak menjawab pertanyaan sang bocah budak.
"Woah, ini ... ?"
Begitu bocah budak itu melihat pada sekujur tubuhnya, yang ia temukan bukan luka, tetapi malahan kain tipis putih yang telah berubah kemerah-merahan menutupi seluruh bagian yang terluka.
"Aku tak bisa melakukan lebih dari itu ..., tak usah mengeluh!"
"Tidak tuan,... malahan sebaliknya, ini pertama kalinya hamba mendapatkan perawatan seperti ini"
Kebahagian terlihat jelas di wajah sang budak, seakan ia sedang mendapat suatu hadiah yang lama ia inginkan. Herman pun mulai memperlihatkan wajahnya.
"Hmm, ... baguslah kalau begitu, lagi pula aku juga tak ingin berterimakasih!"
"Hn?"
Bocah itu menunjukan pandangan yang sedang kebingungan atas kata-kata Herman.
...
"Jadi, kapten itu yang melakukannya?"