Bab 7:Dibalik Senja
Diego dan nara pergi menuju mall. Diego memakai kaus polo berwarna biru dipadu dengan celana pendek diatas lutut berwarna putih serta sneakers putih dan kacamata hitam. Sedangkan nara memakai blus putih dipadu dengan jeans aqua dan heels putih.
"Mau belanja apa?" Diego turun menyusul nara yang sudah lebih dulu turun dari mobil ketika sampai di mall.
"Aku mau beli sepatu atau tas".
"Walaupun kamu berdarah militer tapi masih punya selera untuk belanja seperti wanita lain" diego berjalan beriringan dengan nara memasuki mall.
"Walaupun aku ini berdarah militer,tapi aku juga seorang wanita yang memiliki fashion kekinian".
Diego hanya tertawa dan mengacak acak rambut Nara. Mereka terlihat hangat dan mesra. Bila ada yang melihat pasti mereka mengira bahwa diego dan nara adalah sepasang kekasih. Setelah puas berbelanja,mereka berjalan ke ruang karoke.
"Mau nyanyi lagu apa?" Diego membuka pintu ruang karoke untuk nara. "We dont talk anymore".
"Baiklah kita akan menyanyikan lagu itu. Musik pun mulai dipitar.
Diego:
We don't talk anymore
We don't talk anymore
We don't talk anymore
Like we use to do
We don't love anymore
What was all of it for
Ohh,we don't talk anymore
Like we use to do
I just heald you found the one
You been looking fir
I wish i would here know
I still wonder
Why i can't move on
Just the way you did so easily
Don't wanna know
Kinda dress your wearing to night
If he's holdin on to your so tight
They way i did before
I overdosed
Should know your love was a game
Now i can't get you of my brain
Ohh it's such a shame
Diego&nara:
That we don't talk anymore
We don't talk anymore
We don't talk anymore
Like we used to do
We don't love anymore
What was all of it for?
Ohh we don't talk anymore
Nara:
I just hope you're lying next to some body
Who knows show to love you like me
There must be a good leason
That you'r gone
Every now and then
I think you might want me to
Come show up at you'r door
But i'm just to afraid that i'll be wrong
Don't wanna know
If you're looking into her eyes
If she holdin you so tight
The way i did before
I overdosed
Should know you're love was game
Now i can't got yoy out of my brain
Ohh it is such a shame
Diego&nara:
We don't talk anymore
We don't talk anymore
We don't talk anymore
Like we use to do
We don't love anymore
What was all of it for?
Oh we don't talk anymore
We don't talk anymore
Karoke itu diakhiri dengan nara merangkul diego.
"Suaramu lumayan bagus, diego" nara memuji diego dengan mencubit pipinya.
"Thanks. Suaramu sangat indah nara. Kenapa kamu mau jadi FBI? Kenapa gak coba jadi penyanyi aja?".
"Entahlah,aku saja bingung kenapa bisa jadi agent FBI yang pekerjaan nya super berbahaya".
Diego mengacak acak rambut nara sambil tertawa."Kamu ini ada ada aja".
Setelah puas bernyanyi mereka pergi ke game zone untuk bersenang senang. Mereka mengobrol ringan selama di perjalanan memuju game zone.
"Jadi nara,berapa usiamu?"
"Usiaku 23 tahun,kamu?"
"Aku 25 tahun. Kita beda 2 tahun. Kalau sam berapa sih usianya?"
"Usia Sam 27 tahun. Udah cukup mapan sih usianya"
"27?senior bangetnya. Dia 2 tahun lebih tua dariku" diego tertawa kecil mengetahui usia Sam yang 2 tahun diatasnya.
"Iya. Aku dan dia beda 4 tahun. Dia udah lama banget di FBI. Tapi karna dia gak mau masuk ke sekolah militer di Amerika makanya pangkatnya masih sersan mayor 2"
Diego hanya mengangguk mendengar ucapan nara.
"Ini dia. Kita udah sampai" diego memakirkan mobilnya lalu turun diikuti oleh nara.
Mereka melangkah masuk beriringan. Disana mereka mencoba berbagai macam permainan. Dan yang terakhir mereka bermain mobil golkar. Diego unggul jauh meninggalkan Nara dibelakang.
"Diego!kamu harus mengalah kali ini. Biarkan aku menang jangan selalu kamu yang menang" nara berteriak dan berharap diego mendengarkannya.
"Aku gak peduli. Aku akan menjadi pemenang lagi" diego tertawa dan tak mengurangi kecepatan mobil golkarnya. Dan akhirnya Diego yang memenangkan balapan.
Setelah puas memaikan semua permainan,mereka pergi meninggalkan game zone dan pergi ke restoran untuk dinner. Awalnya nara menolak tapi karna diego terus menerus memohon akhirnya nara pun setuju.
Diego selesai menyantap makan malam nya lebih dulu dari nara. Ia meneguk segelas air putih dan menatap nara. "Apa kamu senang hari ini?".
Nara melirik sekilas tak menjawab, dia menyantap suapan terakhir makan malam nya lalu meneguk segelas air putih.
"Sangat senang. Gracias diego(terima kasih diego)" akhirnya nara menjawab pertanyaan diego. Diego hanya tersenyum tipis.
Diego,boleh aku katakan sesuatu?"
"Apa?" Diego menuangkan anggur ke gelas nara dan gelasnya.
"Kamu akan terlihat tampan bila kamu mencukur kumismu. Gak masalah si ada jambang tipis di wajahmu. Aku menyukai jambang tipismu tapi gak dengan kumis tebalmu ini" nara menarik ujung kumis palsu Diego.
"Aku gak bisa mencukur jambang tipis ini karna akau memang menyukai jambang tipis ini. Aku merawatnya,kalau udah tebal bakalan aku cukur tipis lagi"
"Iya. Kamu tampan dengan jambang tipismu. Tapi kumismu itu yang tebal membuat aura tampanmu hilang"
"Jadi secara gak langsung kamu katakan aku itu tampan,kan?" Goda diego
"Gak sama sekali"
"Aku gak bisa mencukur kumisku ini"
"Kenapa?" Terdengar nara sedikit kecewa mendengar ucapan diego.
"Jika aku mencukur kumis ini,semuanya akan berbeda gak akan sama lagi"
"Maksudmu? Aku gak ngerti diego?"
"Suatu hari nanti kamu pasti akan tahu". Diego meneguk anggurnya dengan cuek dan nara kecewa dengan jawaban diego.
Sore itu terasa indah,damai,dan menyenangkan bagu nara dan diego. Mereka tidak tahu hari itu adalah awal dari perubahan duhidup mereka. Senja itu mereka tertawa,gembira,dan bercanda tawa bersama. Tidak ada yang tahu makna dari senja itu dan andai nara tahu bahwa diego adalah rich maka senja ini gak akan pernah terjadi.
*** *** ***