If you're ever feeling lonely. Just look at the moon. Someone, somewhere is looking at it too. ~ Draco
Sejak dari tadi di kejauhan, seseorang yang mengawasi Draco sedang menelepon sahabatnya.
"..."
"Yup! Aku sudah menemukan anak itu. Kemarilah, kawan!"
Lalu ia menelepon ketua kelompoknya.
"Hei John! Aku sudah menemukan anak yang aku cari, tugasku hanya mengawasinya saja kan?"
"..."
"Ya, ya, ya, maaf aku menemukannya terlalu lama, tetapi setidaknya aku menemukannya. Dia sangat pintar menutupi identitasnya."
"..."
"Baiklah, tidak usah terlalu terburu buru sahabatku, santai saja."
Kemudian sahabatnya datang tepat waktu dengan mobil hitamnya menjemputnya.
"Ikuti ferrari hitam itu, aku sudah menambahkan GPS di mobilnya."
"Cerdas sekali kau."
Ia pun menyeringai. Lalu ia masuk ke dalam mobil hitamnya dan mengikuti Draco ke sekolah.
Sementara itu, dengan marah Draco mengendarai ferrarinya itu ke sekolah. Ia tidak sadar bahwa ada yang mengikutinya dari belakang.
"Sialan! Pagi pagi sudah dapat sial."
Lalu Draco menatap foto lamanya yang terdapat gambarnya beserta kakaknya. Ia terlihat bahagia saat bersama kakaknya saat itu.
"Aku harap bisa menemukanmu Charlie. Dimana kau? Kenapa kau meninggalkanku? Apa karena ibu terlalu selalu menyiksamu? Apa aku punya kesalahan kepadamu? Kau bilang akan selalu bersamaku kak, tetapi kau malah meninggalkanku." Ucap Draco
Saat itu juga air mata menetes dari matanya. Lalu itu juga dengan cepat ia menghapus air matanya dan menambah laju kecepatannya ke sekolah.
Saat sesampai di sekolah, Ia keluar dari mobilnya dan mematikan mesinnya.
"Hei Draco mobil yang bagus."
Ucap sekelompok geng menghampirinya
Sial! Baru saja tadi pagi dapat sial, sekarang sudah ditambah lagi. Ada bajingan bajingan berengsek ingin mencari masalah. Kenapa hari hariku selalu sial, sih?
"Apa maumu?!" Ucap Draco
"Mobilmu." Ucap Maverick ketua geng tersebut
"Kalian belum tahu siapa aku dasar bajingan bajingan bodoh! Langkahi aku dulu berengsek!"
"Untuk apa? Aku tahu rumor bohong tentang kehebatanmu itu. Aku tidak akan percaya sebelum melihat sendiri betapa hebatnya kau!"
"Oke, kau sendiri yang memintanya." ucap Draco
"Apa Maverick gila? Dia mau menantang Draco." Ucap Felix
"Biasalah, adik kelas baru terlalu sombong. Nanti pasti dia mendapat karma, karena menantang seorang Kingstone." Ucap Michael
"Berengsek kau! Karena kau kakak kelas, kau menjadi sombong dan banyak lagak! Serang dia!"
Draco tersenyum, dengan cepat Ia mengeluarkan knucklenya dan menghajar geng Maverick.
Bug! Bug! bug!
Buak! Draco membanting Maverick ke lantai. Lalu mengangkat kepala Maverick dan menghajarnya. Kemudian ia mengeluarkan pisau lalu berkata :
"Kenapa kau sombong sekali? Dasar adik kelas tidak tahu diri. Padahal, aku masih pemanasan tapi gengmu sudah pingsan duluan. Aku masih belum apa apa lo." seringai Draco
"Tolong! Jangan!"
Saat tangan Draco ingin menusukkan pisau kepada Maverick, tangannya tiba tiba tertahan oleh Michael dan Felix.
"Jangan buat masalah tambah besar, Drac!" Ucap Michael
"Aku tidak mau kau tambah terkena masalah." Ucap Felix
"Hhhh.... baiklah, kalian beruntung mereka menghentikanku. Oh ya jika kau bilang kepada siapa siapa soal ini, aku tidak akan segan segan membunuh kalian." Ucapnya pada Maverick. Saat itu pergilah kelompok Maverick sangking takutnya pada Draco.
"Ayo kita pergi ke kelas, masih ada waktu 30 menit sebelum kelas dimulai." Ucap Draco
"Dasar gila! Bicara apa kau sampai ingin membunuh?" Ucap Felix
"Tenang saja, dia hanya bercanda bung. Dia berkata seperti itu hanya untuk membuat takut semua orang." Kata Michael yang mulai tertawa.
"Hentikan tawamu Michael! Kau gila ya? Jika kelompok Maverick memberi tahu kepala sekolah serta saksi saksinya memberi tahu soal ini, bagaimana?" Kata Felix
"Oke oke, aku berhenti. Dia benar Drac, bagaimana jika kau terkena masalah?" Michael menjawab
"Tenang saja aku tidak akan, mereka tidak akan berani." Ucap Draco
Michael menggelengkan kepalanya.
"Dasar bodoh." Ucap Michael.
"Hahaha"
"Apa kalian bilang?!" Ancam Draco
Langsung berlarilah kedua sahabatnya itu sambil tertawa dan seketika itu pun Draco mengejar kedua sahabatnya itu.
Sementara itu dikejauhan ada sebuah mobil hitam mengawasinya.
"Hmm... lumayan juga anak itu, mengingatkan aku pada masa kecil kita. Cepat atau lambat kau tidak akan menjadi pengedar lagi, kau akan menjadi salah satu dari kami Draco." Kata Tom
"Sayang sekali hubungan keluarganya hancur." Kata Ray
"Ya, kau benar. Aku merasa kasihan kepada mereka." Kata Tom
"Mereka? Maaf, apa aku salah dengar?" Tanya Ray
"Dia adalah adik Charlie, Ray. Sejujurnya saat aku menemukan informasinya aku tidak percaya, kukira Charlie anak tunggal, namun ternyata dia memiliki adik, dia tidak pernah bilang kalau dia punya adik." Kata Tom
"Apa?!?!" Ray pun kaget
"Apa Charlie tau soal ini ?" Tanya Ray
"Belum. John sendiri tidak akan memberi taunya sebelum waktu yang tepat karena itu, kita harus jaga Draco. Jangan sampai ada orang lain tahu soal ini, nyawanya bisa dalam bahaya, dia masih belum terlalu handal menyembunyikan sesuatu. Jadi ini hanya rahasia kita berempat."
"Baiklah, aku akan menelepon anak buahku untuk membawakanmu mobil lagi, aku harus menyelesaikan sesuatu."
"Apakah itu soal pengiriman senjata illegal yang gagal karena ulah sekelompok gangster itu."
"Yah, tentu saja Tom. Dengar, kita punya tugas masing masing. Semua anggota sibuk dengan tugasnya. Jadwal anggota kita tidak ada yang kosong, bahkan John pun sibuk sendirian mengatasi mafia Italia sekarang. Jadi, maaf aku tidak bisa menemanimu Thomas. Ingat cara kerja kita adalah bekerja sendiri sendiri seperti biasanya."
"Ya, ya, aku tahu. Lagipula aku tidak memintamu untuk menemanimu hahaha."
"Sialan..." Ucap Ray
Tom pun tertawa
"Hentikan tawamu itu, lihat mobilmu sudah sampai. " Kata Ray
"Baiklah terimakasih tumpangannya, Raymond. "
"No probs. " Saat itu pergilah Ray dengan mobilnya beserta anak buahnya ke tempat gangster yang menggagalkan penjualan senjatanya."
Segera keluarlah pria yang berambut cokelat tua dengan mata birunya dari mobil beserta anak buahnya. Lalu kemudian mereka memasang bom disekitar gedung itu. Setelah itu mereka langsung masuk ke gedung tersebut.
"Aku ingin bertemu ketua dari geng Aero." Ucap Ray kepada salah satu penjaga gedung disana.
"Ada urusan apa anda kemari? Dan memangnya siapa anda?"
"Namaku Raymond Leonard salah satu anggota mafia utama dari Nostra Santino. Aku ingin bicara dengan bosmu mengenai perdagangan senjataku."
"Ikuti aku." kata penjaga itu
Ia pun masuk ke ruangan untuk berbicara pada ketua gangster itu dengan santai meski ada banyak senjata yang dipegang oleh beberapa anggota gangster tersebut.
"Apa maumu?" Ucap ketua gangster tersebut
"Lucu sekali. Jangan pura pura tidak tau, kau tau kalau kau tidak bisa menyembunyikan sesuatu dari seorang anggota utama Santino kan? Harusnya kau tau apa yang akan terjadi jika kau macam macam dengan salah satu anggota Santino. Oh, dan satu lagi. Aku kesini untuk balas dendam tentunya." Ucap Ray dengan wajah datarnya.
Segerahlah ketua tersebut mengeluarkan pistolnya dan mengarahkannya kepada Ray.
"Jangan macam macam! Kau sudah terkepung disini. Jumlahmu pasti kalah melawan anggotaku."
"Wah, wah, kau terlalu sombong. Seorang anggota utama Santino pastilah tidak semudah itu dikalahkan. Jika kalian menembakku berarti kita semua akan mati, karena aku akan meledakkan tempat ini." Sambil mengeluarkan remot bomnya
"Apa kau gila?! Itu bisa membunuh kita semua."
"Yah, memang itu tujuanku. Toh, kalau aku ikut mati juga... Aku tidak akan peduli." Kata Ray sambil tertawa.
"Baiklah apa maumu?"
"Ganti rugi dari perdagangan persenjataan yang kau gagalkan itu."
"Apa kau gila?!"
"Tidak usah basa basi jika kau tidak ingin mati. Apakah kau ingin mati sekarang?"
"Baiklah berapa kerugiannya?"
"900 juta dollar."
"Apa kau bercanda?"
"Apa kau ingin mati?" Tanya Ray
"Apa kau yakin soal ini?" Tanya anak buah gangster tersebut kepada ketuanya sambil berbisik.
"Berikan apa yang dia mau."
Kemudian Ia menyerahkan tas yang berisi 900 juta dollar. Ray tersenyum dan setelah itu Ray pergi sambil berjalan mundur menunjukkan remotnya. Letakkan senjata kalian atau aku akan meledakkan tempat ini. Sambil mengeluarkan senjatanya dari jaketnya dan menodongkan senjatanya. Kemudian anak buahnya pun melucuti senjata beberapa anggota gangster dan menodongkan senjatanya kepada kelompok gangster tersebut.
"Berlutut kalian semua."
"Apa maksudmu?! Aku sudah memberimu uang yang kau mau."
"Aku kan sudah bilang, aku kemari untuk balas dendam. Apa kau tidak tahu semua anggota Santino licik? Oh iya, pasti tidak ada yang tau karena kami selalu mebunuh orang yang bisa menjadi saksi hahahaha. Jadi cepat atau lambat, aku akan membunuh kalian. Seorang Nostra Santino tidak akan pernah mengampuni musuhnya hahaha."
Lalu terjadilah baku penembakan dan darah dimana mana, tetapi dengan cepat Ray menyelesaikan semua itu dengan mudah. Semua orang disana tewas kecuali Ray dan 2 anggotanya yang masih tersisa.
"Ini terlalu mudah untukku." Kata Ray lalu pergi melepas bomnya dan menelpon anak buahnya lagi untuk membersihkan semua kekacauan yang ia buat.
Kelompok mafia yang bernama Nostra Santino adalah salah satu kelompok mafia terbesar, terlicik, dan terkejam di mata musuh musuhnya.
Setiap anggota biasanya mempunyai tangan kanan sendiri sendiri dan anak buah sendiri sendiri dan setiap orang tidak mudah masuk menjadi anggota pokok Nostra Santino biasanya John dan James sendiri yang memilih mereka.
Setiap anggota mempunyai perusahaan masing masing dan setiap anggota Nostra Santino banyak ditakuti oleh semua orang karena kekejaman mereka. Terkadang mereka tidak langsung membunuh musuh mereka, tetapi menyiksa korbannya dengan brutal sampai korbannya tersebut meninggal. Anggota Nostra Santino selalu membunuh semua orang yang bisa menjadi saksi, jadi mereka sering membunuh orang orang yang tidak bersalah ataupun yang tidak terlibat. Karena itu polisi tidak pernah menemukan mereka, mereka pintar menghapus jejak dan juga pintar menemukan orang ataupun informasi secara cepat ataupun lambat.
Anggota anggota Nostra Santino :
1.Thomas Wolfhard
2.Raymond Leonard
3.Lucas Changretta
4.Vincent Travolt
5.Arthur Alfero
6.Robert Severus
7.Luke Bernadeth
8.Charlie Kingstone
Dan yang terakhir ketua ketua mereka yang terkejam
Johnathan Ripper & James Fallsdeath