Alexsa Prov
taman aman, lapangan aman, tempat parkir aman.. hufff.. akhirnya.
itu artinya bella gak bohong tentang posisi kak Alex sekarang. haha.
cap cus kita pergi. biar mampus dia cariin gue haha..
yang penting sekarang gue pergi dulu haha.. jalan jalan sama rival abadinya siapa tahu bisa jadi pasangan gue pas sweet seventeen nya kak Alex. gak banget kali tiap ada party yang jadi pasangan gue selalu dia sang kakak posesif gue itu. ya sesekali gue bawa pasangan baru lah. emang dia saja yang tiap hari bisa gonta ganti cewek seperti dia ganti celana dalam.
tebar pesona sana sini. mantan ada dimana-mana. gila aja kali kalau gue gak bisa kayak gitu. tapi sayangnya emang gak bisa. sekali punya pacar langsung di teror pacar-pacar gue sama kak Alex.. Hikzz. jahat banget gue punya saudara..
salah Alexsa dimana ya Allah.. hiks hiks.
gilaran dia yang punya pacar malah dibawa kenalan sama gue. Trus cewek-cewek nya malah nuduh gue selingkuhannya kak Alex . sakit hati adek bang digituin.. gue buat lo putus sama pacar lo. lonya malah senang kak.. gila emang gue punya saudara. gimana lagi coba gue balas dendamnya ..
tiitt tiiitt
aku hampir berteriak histeris kalau saja aku tak hafal semua mobil koleksi keluarga kami termasuk kak Alex pasti. mendengar bunyi klakson yang sangat keras ini.
seorang laki laki-laki memakai seragam sekolah SMA yang berbeda dengan ku yang di tutupi jaket merah dengan jam tangan hitam turun dari mobil Lamborghini hitam met dalik itu.
" hy" sapa nya.
" hy juga" balas ku sambil tersenyum manis ala Alexsa haha.
" udah lama" tanya nya lagi
" enggak kok" balas ku tenang. berkesan cuek banget ya gue nya, tak pa lah sekali-kali menjaga perasaan kakak gue yang kurang kerjaan itu. dikiranya gue gak setia lagi nanti sama dia kalau gue sok akrap sama rivalnya .. iya kan.. gue memang baik. kak Alex nya saja tu yang gak nyadar.
"ya udah yok" ajaknya sambil mebuka pintu penumpang untuk ku. Sweet bangetgak sihh..
"thank" ucap ku. sopan..
dia hanya tersenyum sebagai balasan
''oya kita mau kemana ni" tanya ku penasaran.
" jalan jalan " balas nya mencurigakan.
" ambigu" balas ku sambil menatapnya curiga
tapi dia hanya tersenyum ria sebagai balasan. aku semakin menatapnya curiga .
apa jangan-jangan gue mau diculik kali ya. kan dia rival kakak gue.. siapa tahu masih dendam. masih marah sama kejadian kemarin dilapangan basket komplek.. mati gue jadi pelampiasan rival kakak gue ..
''hahahahaha''aku mendelik marah kearahnya. seenaknya dia tertawa setan sedangkan aku lagi keringat dingin begini
" udah jangan mikir yang aneh-aneh . kita cuma mau jalan-jalan kok. gue bukan mau nyulik lo kok.. " balasnya sambil mengangkat tangannya membentu V dengan dua jarinya ..
Ck!! dari mana dia tahu aku mikir yang aneh-aneh.. dasar cenayang pantas selalu tahu dimana kak Alex latihan.. emang cenayang ni anak Om Corner
"gue bukan cenayang udah ah" balas nya seolah membaca pikiranku.
emang cenayang ni anak..
dia tersenyum geli melihat ku. emangnya gue badut. sampai dia ketawa-ketawa habis lihat gue.. ih ihh
ck!! seharusnya dia membitahu ku kemana kami sebenarnya akan pergi.. ya sudah lah.. dari pada pusing mending duduk cantik. lagipula kalau dia berani macam- macam tinggal hajar aja. kan gue anak karate bisa bela diri . hahaha *ketawa bangga*.
Auther Prov:
"sebaiknya anda tidak mengeluh sir" ucap seorang wanita yang sedang duduk manis di kursi yang disediakan khusus untuk membaca di pustaka itu. sambil memegang buku tebal yang membuat ngeri semua siswa yang melihatnya.
"diamlah Cristy" Balas Alex.
" kalau begini. seharusnya grandma tidak membayar gaji para petugas sialan itu. apa mereka tidak bisa lebih merapikan pustaka ini.. ohh tuhan itu sungguh bukan perkerjaanku" geram Alex sambil melemparkan sebuah buku ke lantai. sampai menimbulkan bunyi nyaring khas benda dilempar kasar.
" itu buku ke sepuluh yang anda lempar sir.." ucap Cristy mengingatkan.
"dan untuk apa Grandma mengirim lo kesini" Alex mendelik kesal kearah wanita yang masih terduduk manis tak jauh darinya.
"dan saya lebih tua dari kamu" balas Cristy yang akhirnya mengalihkan pandangannya dari buku tebalnya itu.
"ohh God.. gue harus cari Lexsa dan sekarang gue kejebak disini. siall.." Alex menggeram marah sambil melempar kembali buku yang dipegang nya.
Cristy menghela nafas lelah, mengingatkan manusia di depannya ini sungguh tidak ada efeknya sedikitpun. dia bahkan kembali melempar buku yang hendak di susunnya rapi.
"kalau anda ingin melanjutkan pencaharian anda. seharusnya anda tahu apa yang harus anda lakukan" ucap Cristy tajam sambil menarik nafas pelan seolah mengumpulkan energi untuk kata-katanya selanjutnya.
"selesaikan hukuman anda sir. dan saya akan berhenti mengawasi anda. " ucap Cristy tegas. yang berhasil membuat Alex menghadiahkannya tatapan mematikan.
Ck!! Siall.. Doble Shiitt
sedangkan ditempat lain seorang gadis tengah terpukau dengan apa yang dilihatnya seolah lupa dengan semua kekuatirannya dan kekesalannya sejak tadii
" Wow.. it so wonderfull" gumam Lexsa kagum
" kamu suka" tanya Al sambil tersenyum bangga dengan hasil usahanya
" tentu. ini sangat indah. " balas Lexsa masih tak berkedip. restoran pinggir pantai yang indah. yang dikelilingi pohon kelapa yang berbatang rendah yang sudah disulap menjadi Outdoor yang sangat indah.. tempat yang sangat cocok untuk melihat sunsite . sejauh mata memandang hanya ada hamparan pasir putih nan bersih berbaur deburan ombak laut biru nan indah.. sangat indah.
"bagaimana lo tahu tempat seindah ini" tanya Lexsa masih dengan ekspresi kagumnya.
"sebenarnya ini punya gue. baru buka 3 bulan yang lalu. dan lo cewek pertama yang gue ajak ke restoran pantai gue" ucap Al senang dengan ekpresi Lexsa.
"ini punya kamu.. dan aku yang pertama. benarkah" ulang Lexsa seolah memastikan apa yang baru dia dengar.
"tentu saja.. ya sudah yok masuk. gue yakin lo akan suka dengan suasana di dalam.
dan benar saja, Lexsa langsung menatap kagum interior dalam restoran pantai ini. interior yang mencerminkan nuansa pantai yang tenang, nyaman dan asik berasa seperti di hawai di padukan dengan nuansa klasik yang sangat kental.
gue yakin selalu akan ada party tiap malam disini
.
"ya lo benar, emanvy sering ada party disini.. biasa lah pesta di pinggir pantai" jelas AL SEolah membaca pikira lexsa
emang cenayang ni cowok.
"silahkan duduk Princes." ucap Alex sambil menarik salah satu kursi di sana.
aduh meleleh adek bg..
Lexsa tersenyum senang dengan perlakuan cowok di depannya. tak lama kemudian seorang pelayan membawa makana untuk mereka.
Lexsa menatap heran. padahal dia belum memesan apapun. tapi sekarang semua makanan seafood sudah tersedia di depan mereka.
"gue sengaja pesanin terus. takutnya nanti lo nunggu lama" jelas Al menjawab rasa penasaran Lexsa.
"tapi kalau ada yang lo gak suka. lo boleh ganti . gak apa" lanjut Al lagi merasa tak enak..
"ooo gak gak apa, beneran deh.. gue suka seefood kok.. " jelas Lexsa merasa tak enak Hati..
"syukur deh. kalau lo suka.. " balas Al senang.
"yok dimakan keburu dingin entar" Lexsa tersenyum sebagai tanggapan. kemudian mulai memakan makanannya dengan lahap. sedangkan tak jauh dari mereka dua pasang mata mendelik tak suka kearah mereka. entah sejak kapan mereka disana, tapi yang jelas mata mereka tak pernah berhenti menatap kearah pemilik resto dan gadis di depannya.
"lo ngapain sih ngajak gue ngikutin mereka. emang anak buah lo pada kemana" ucap seorang gadis bersurai coklas sangat kontras dengan kulitnya yang putih bersih.
"Ck!!! gak setia banget lo sama saudara sendiri " balas lelaki itu kesal, rasanya mata dan hatinya sudah cukup panas melihat kemestraan dua insan di depan matanya. dan sekarang telinganya juga harus ikutan panas karena ulah gadis di depannya.
"sepupu lo dong gue. Beny" balas mega sambil mendelik tajam ke arah sepupunya itu.
"lagipula ngapain sih lo suka sama Adek dari musuh lo sendiri" sembur Mega kesal.
"musuh gue.. ya musuh gue.. tapi lo demen juga kan sama cowok belagu itu" balas Beny tajam.
"hehe.. walaupun belagak tapi tetap kece badai kan dia.. hehe" Mega nyengir asal menanggapi tuduhan brny yang seratus persen betul.
"pelan-pelan saja makannya Princes" suara yang cukup keras dari meja yang tak jauh dari mereka saat ini berhasil membuat Beny semakin menatap tajam cowok di depan Lexsa.
"CK!!! saingan lo berat juga." ucap Mega sambil meneruskan acara makannya
"kalau gue gak bisa dapatin dia.. WILSON maupun Corner juga tak bisa memilikinya" ucap Beny seperti ultimatum. Mega menatap ngeri kearah sepupunya itu.
"sepupu gue udah gila" gumam Mega sambil terus memakan makananya dalam diam.
***
ALexsa menatap heran. Al yang duduk disampingnya dengan tangan yang sesekali lelaki itu genggam kuat-kuat.
"Emm. Aku mau ngomong" sedari tadi mereka memang berbicara.
Dasar aneh.
"Ngomong aja"
"Emm. Aku- " kembali lelaki itu mengusab lehernya gugup.
"Ngomong aja"Membuatnya penasaran saja.
"Aku suka sama kamu, kamu mau gak jadi pacar aku" Al menarik nafas dalam-dalam. Dia mengucapkannya dalam satu tarikan nafas panjang.
"Hah?'" Alexsa menatap tak percaya.
Jadi dia di tembak gitu. Dia di tembak. Di dalam restoran di pinggir pantai dengan matahari yang mulai tenggelam.
So sweet banget.
"Kamu mau kan"
Dia bingung.
Tapi. Dia ingin mencoba,
"I-ya"
"yesss. Thank God"
ALexsa terkekeh pelan. Lelaki ini senang sekali. Bahkan beberap pengunjung langsung menatap mereka aneh. Karena teriakan kesenangan Al yang terlalu keras.
Ya dia terima. Jadi dia punya pacar sekarang.
Ini terasa bagaikan mimpi
***
Salah Satu Pesawat jurusan luar negri sudah mendarat sejak 30 menit yang lalu. begitu juga dengan sepasang suami istri yang seakan ingin meledakan emosi mereka itu. sudah menunggu lama sejak mereka turun dari pesawat yang membawa mereka.
" kemana mereka. tak ada satu pun yang bisa di hubungi.. " geram seorang wanita dengan balutan setelan mahal di tubuhnya. yang berhasil mencuri pandang semua yang lewat di depannya.
"sudah lah ma. sebaiknya kita pulang pakai taksi" ucap robeck ke wanita disampingnya yang tak lain adalah robekcha Wilshon. Robeck langsung menuju kesalah satu taksi yang kebetulan sudah berhenti disana sejak tadi..
"untuk apa semua mobil di rumah. kalau kita harus naik taksi. " ucap robecha kesal. setelah mendapati kedua anaknya ternyata tidak menjemput mereka di bandara.
Robert berusaha menenangkan istrinya saat taxy yang mereka tumpangi sudah mulai berbaur dengan padat nya lalulintas ibu kota.
Robert berusaha meredamkan ocehan istri tercintanya itu. Robert berusaha memeluknya walaupun sesekali robecha berusaha menolaknya. dari pelukan suaminya yang jelas suaminya ini berusaha menenangkannya..
terkadang bukan kata kata yang bisa membuat kita tenang. tapi sebuah tindakan dari orang yang kita sayang. mampu membuat kita tenang.
***