"Kalau kamu tidak setia, bagaimana mungkin kamu mengejar kakak ipar selama bertahun-tahun meski sudah ditolak berulang kali …" kata Aksa sambil tertawa.
"Aku rasa, setelah menjadi kakek pun, aku akan tetap seperti ini. Dan setelah Tara menjadi nenek-nenek pun, ia tetap akan mengejar dan menghajarku saat aku berbuat nakal dengan cucuku," Nico mengatakannya dengan sangat santai.
Ia tidak menyalahkan Tara sama sekali. Malah rasanya, hidupnya menjadi semakin berwarna karena adanya Tara.
Aksa tertawa lagi. "Kak, aku rasa hidupmu memiliki jenis kebahagiaan yang berbeda."
"Sama seperti aku menemukan Tara yang sesuai denganku. Menurutku, Sabrina tidak cocok denganmu. Aku tidak mengatakan ini sebelumnya karena kamu bersaing dengan Mason. Aku tidak mau kamu berpikir bahwa aku lebih mendukung Mason," kata Nico.
Aksa bangkit berdiri dan berjalan menuju ke rak anggurnya untuk mengambil satu botol anggur merah. "Mau anggur?"