Keesokan harinya, Jenny terbangun di pelukan Jonathan.
Bisa bangun di pelukan pria yang dicintainya adalah sebuah kebahagiaan terbesar yang Jenny pernah rasakan di dunia ini.
Wajahnya langsung merona dan ia tidak berani memandang ke arah kekasihnya, saat menyadari apa yang telah mereka lakukan kemarin malam. Meski biasanya ia sering bersikap tidak tahu malu, tetap saja Jenny adalah seorang wanita.
Jonathan tertawa kecil saat melihat kekasihnya. Ia mengecup keningnya dan berkata, "Bangunlah dan ganti bajumu. Kita akan pergi ke tempat kakekmu."
"Aku lelah, gendong aku!" Jenny benar-benar manja. Ia tidak mau bangun sendiri dan mau digendong oleh Jonathan.
Jonathan hanya tersenyum, sudah terbiasa menghadapi sifat manja kekasihnya itu. Ia menggendong Jenny dan membawanya ke kamar mandi. Tetapi begitu masuk, mereka tidak kunjung keluar juga hingga cukup lama.
Hanya mereka sendiri yang tahu apa yang mereka lakukan di dalam.
...