"Ibu akan mencoba memisahkan mereka dulu, tetapi kalau tidak bisa, ibu akan membantu mereka, kan?" tanya Anya.
"Sudah malam. Kalian pulanglah. Cepat jemput Arka dan Aksa. Aku khawatir mereka di bawah pengawasan Nico," Indah sangat menyayangi kedua cucunya. Ia takut ada sesuatu yang terjadi di rumah Nico. Bagaimana kalau sampai cucunya terluka? Baginya, Nico tidak bisa diandalkan.
Anya dan Aiden meninggalkan rumah Indah dan pergi untuk menjemput dua jagoan kecilnya di rumah Nico.
Saat mereka hampir tiba di rumah Nico, mereka melihat Aksa melompat dari jendela lantai dua.
"Ahhh!" Anya terkejut setengah mati. Ia berlari dengan cepat, berharap bisa menangkap putranya, tetapi masih selangkah lebih lambat.
Aksa tidak terjatuh ke tanah, melainkan ke sebuah bantalan udara raksasa yang berada di bawah. Tetapi ia tidak bisa mengendalikan dirinya. Ia terpental, terjatuh, terpental dan terjatuh lagi, berulang kali.