Aiden melihat Nico menatapnya, berusaha untuk meminta bantuan pada Aiden untuk menjelaskan semuanya.
Namun, Aiden malah berkata, "Aku tidak akan mendiskriminasi preferensimu. Terserah kamu mau menyukai pria atau wanita. Tetapi ketika membawa pacarmu kembali ke rumah, hati-hati agar tidak terlihat oleh saudara. Kalau sampai berita ini terdengar di telinga ibumu, aku takut ibumu tidak akan kuat menerima beritanya," kata Aiden dengan tulus.
"Ya. Berhati-hatilah. Setidaknya pikirkan mengenai ibumu," timpal Anya.
Nico benar-benar ingin menangis mendengarnya. Mengapa ia dengan naifnya berharap bahwa Pamannya akan menolongnya?
Meski ia menjelaskan, Anya tidak akan mempercayainya. Lebih baik ia diam dan menerima fakta bahwa ia menyukai pria. Ia tidak akan bisa menjelaskannya meski mulutnya berbusa sekali pun.
Dan yang lebih parah lagi, Bibinya dan Tara sekarang berteman dekat! Jika Anya memberitahu hal ini pada Tara, rencananya akan gagal!