Ketika Randika menoleh kearah orang diseberangnya, 'bukankah itu Deviana?' benaknya.
"Wah kebetulan sekali bertemu denganmu." Kata Randika sambil tersenyum pada wanita itu.
Deviana dan petugas polisi lainnya langsung mengamankan lokasi. Mereka semua menatap Randika dengan penuh hormat. Dalam hati mereka, mereka sudah menganggap orang ini sekutu mereka. Para polisi yang sudah mengetahui kehebatan Randika di kejadian balapan liar di gunung kapan hari justru semakin hormat padanya.
"Tanpa bantuanmu hari ini, aku tidak tahu masalah buruk apa yang akan terjadi." Deviana menghampirinya sambil tersenyum.
Pada saat ini, Deviana memakai seragam polisinya dan rok pendek. Meskipun begitu, semua ini tidak bisa menutup kemolekan tubuhnya itu.
"Hahaha ini cuma masalah kecil." Randika lalu tersenyum. "Selama kau mengingat perjanjian kita."
"Janji? Janji apa?" Deviana bingung.