Malam sudah menunjukkan pukul 9 malam. Setelah berbincang santai dan banyak hal dengan Ervan, Alona berpamitan. Dengan Kenzo yang hendak mengantarnya pulang.
"Alona, terima kasih masih mau datang berkunjung ke kedai ini," ucap Ervan pada Alona sebelum dia beranjak pergi.
"Hem, iya, Kak. Alona sangat senang kakak masih mau menyambutku, sampaikan salamku untuk kak Sinta."
"Ya, tentu. Dia pasti akan sangat bahagia mendengar kau datang kemari."
Alona tersenyum lembut menanggapinya.
"Ken, antarkan Alona dengan baik-baik. Hati-hati di jalan, ya!" titah Ervan kembali.
"Siap, bos!" sahut Kenzo dengan tubuh tegap layaknya seorang tentara yang menghadap komandannya.
Lantas Alona dan Kenzo keluar kembali melalui jalur belakang tadi. Saat langkah mereka tiba di tempat dimana mereka berciuman tadi, giliran Alona yang menghentikan langkah Kenzo dengan menahan genggaman tangan Kenzo.
"Ada apa, Alona?"
"Aku..." Alona salah tingkah, dia tampak kikuk sehingga tidak bisa melanjutkan bicaranya.