Dewa tertegun di tempat menatap Alona demikian padanya. Dia merasa mulai kesal melihat sikap Alona yang begitu keras hati padanya saat ini.
"Alona, aku akan memberimu waktu padamu. Untuk menenangkan hatimu, tapi aku akan terus menunggu dan tidak akan pernah membiarkanmu mengakhiri hubungan kita yang sudah terjalin lama ini."
"Heh, kau pikir aku akan mengalah kali ini?" jawab Alona membantah tak mau kalah.
Dewa membuang muka seraya berbalik badan, melangkah pergi dari ruang dapur. Kali ini dia kehabisan kata lantaran dia mengakui kesalahannya kali ini.
"Eh, nak Dewa. Kau sudah mau pulang?" tanya ayah Alona saat melihat Dewa berjalan dengan cepat keluar dari ruangan.
"I-iya, Om. Dewa harus pulang dulu, ada kerjaan yang harus saya selesaikan pagi ini."
"Tapi..."
"Nanti saya akan datang kembali, Om. Selamat pagi," pamit Dewa tanpa menunggu banyak bicara dari ayah Alona. Sedang Aleea menyeringai menatap wajah Dewa saat menatapnya juga.