"Hm, aku memiliki seorang adik laki-laki." Suara Pei Yuanchen terdengar serak.
"Aku tidak pernah bertemu dengannya," kata He Ziyi dengan penasaran.
"Cepat atau lambat kamu akan bertemu dengannya." Pei Yuanchen tertawa kecil. "Nanti kamu pasti sangat menyukainya."
"Dia sama menariknya denganmu?" He Ziyi berpikir sejenak lalu bertanya kepada Pei Yuanchen.
"Iya, sangat menarik." Pei Yuanchen tersenyum nakal. "Jika kamu bersikap baik, aku akan membiarkanmu bertemu dengannya."
He Ziyi merasa sedikit kebingungan. Walaupun ada banyak yang tidak dia mengerti tapi bukan berarti dia tidak memiliki logika. Dia selalu merasa ada yang aneh tapi dia tidak tahu apa yang aneh.
Pei Yuanchen mengambil tas ranselnya dari tangan He Ziyi lalu menutupnya. He Ziyi saat ini masih tertegun. Saat Pei Yuanchen melihat raut wajah He Ziyi dia tertawa. "Kenapa? Kamu tidak mengerti ya?"
He Ziyi menganggukkan kepalanya.