•
•
•
Jungkook kini tengah duduk di bangku yang berada di depan ruang UGD. Sudah 1 jam ia menunggu belum satu orang pun yang keluar dari ruangan itu jungkook sangat gelisah dengan keadaan jimin saat ia membawa jimin ke rumah sakit. Tubuh jimin yang lemas kulitnya memucat suhu tubuh jimin yang dingin dan darah yang terus keluar dari selangkangan jimin jungkook benar-benar takut dengan ke adaan jimin saat itu.
Jungkook pun sudah menghubungi seung gi untuk datang ke rumah sakit. Karena pikiran yang kalut tak perduli dengan apa yang akan terjadi pada dirinya nanti ia nekat menghubunginya.
Tak berapa lam derap langkah tergesah-gesah menggema di koridor itu. Seung gi, taehyung dan jong suk datang dan melihat jungkook yang tengah duduk di depan ruangan UGD membuat seung gi yang punya tempramen tinggi langsung melayangkan pukulan pada rahang jungkook.
"BRENGSEK!!"
𝘽𝙪𝙜𝙝𝙝
Seung gi memukul jungkook dengan keras sampai jungkook tersungkur ke lantai.
"APA YANG KAU LAKUKAN PADA JIMIN BRENGSEK!! KALAU SAMPAI TERJADI SESUATU DENGAN JIMIN AKU AKAN MEMBUNUHMU!!" seung gi hampir saja melayangkan pukulannya kembali namun dengan sigap jong suk menahan ke dua tangan seung gi.
"Hentikan seung gi-ah, tahan emosi mu." Ucap jong suk menenangkan seung gi yang tengah terbakar amarahnya.
"Pengawal bawa pria itu pergi dari sini. Jangan biarkan dia berada di sekitar rumah sakit ini." Ucap taehyung yang memerintahkan pengawal seung gi agar membawa jungkook pergi.
"Baik tuan!" Dua pengawal melangkah ke arah jungkook dan menarik paksa membawanya keluar dari rumah sakit itu. Jungkook memberontak tak ingin pergi dari sana ia ingin tahu keadaan jimin.
"Tidak! Ku mohon biarkan aku di sini! Aku ingin melihatnya! Lepaskan aku brengsek!" Pengawal itu tak menghiraukan ucapan jungkook dan tetap menyeretnya keluar.
"Semoga jimin baik-baik saja." Ucap taehyung sambil terus menatap pintu ruangan di depannya.
"Tenanglah tae dia pasti baik-baik saja." Ucap jong suk sambil menenangkan seung gi yang emosinya belum mereda. Karena seung gi sangat menyayangi jimin melebihi sayangnya pada adik kandungnya sendiri.
"SIALAN!! Aku tak akan memaafkannya jika terjadi sesuatu pada jimin."
"Tenanglah seung gi, jimin itu pria yang kuat aku yakin di baik-baik saja. Berdoa lah untuk kesembuhannya." Jong suk terus memberikan kata-kata penenang untuk seung gi karena bila tidak seung gi akan nekat melakukan apa pun.
𝘾𝙚𝙠𝙡𝙚𝙠
Pintu ruangan itu terbuka terlihat seorang dokter keluar dan membuka maskernya sambil menghela nafas.
"Keluarga pasien park jimin?" Ucap dokter itu
"Ne dok bagaimana keadaan adik saya dok?" Ucap seung gi tak sabaran.
"Mari keruangan saya." Ucap dokter itu yang kemudian berjalan yang di ikuti sung gi, jong suk dan taehyung ke ruangannya.
Setelah masuk dokter pun mempersilahkan mereka untuk duduk namun karena kursinya hanya ada dua taehyung pun berdiri di belakang seung gi dan jong suk.
"Bagaimana dok?"
"Pasien mengalami pendarahan postpartum karena itu pasien saat ini masih kritis namun bayinya bisa kami selamatkan. Pasien hampir kehilangan darahnya jika terlambat sedikit saja akan berbahaya bagi ibu dan bayinya dan yang fatal nyawa pasien tidak dapat tertolong."
"Tapi jimin akan baik-baik saja kan dok?" Tanya seung gi yang terlihat sangat cemas.
"Kita tunggu saja tuan, jika pasien bisa melewati masa kritisnya kita akan bernafas lega. Dan tolong di ruang rawat nanti jangan sampai meninggalkannya sendirian dan juga awasi pasien saat ada pergerakan sekecil apa pun tolong lekas panggil kami agar kami bisa memeriksa perkembangannya."
"Ne dok terima kasih. Kami permisi."
"Sama-sama tuan. Silahkan."
Setelah dari ruangan dokter itu mereka bertiga pun kembali ke ruangan UGD namun di ruangan itu sudah sepi dan seorang pengawal berlari kecil ke arah tuannya.
"Tuan, tuan muda jimin sudah di pindah ke ruangan ICU. Mari ikuti saya." Mereka pun mengikuti pengawal itu menuju ruangan ICU.
Setelah sampai di depan ruangan ICU, disitu sudah berdiri dua pengawal yang menjaga pintu ruangan itu.
Seorang perawat keluar dari sana dan seung gi, jong suk dan taehyung mendekatinya.
"Maaf sus, apa kami bisa masuk melihatnya?" Tanya taehyung
"Boleh tuan namun hanya satu orang saja yang bisa masuk ke dalam ruangan pasien dan harus memakai pakaian steril yang sudah tersedia di balik pintu ini."
"Baik sus."
"Kalau begitu saya permisi." Perawat itu pun pergi.
"Biar aku masuk lebih dulu." Ucap seung gi.
"Ne kami akan menunggu di sini." Ucap jong suk sambil merengkuh tubuh taehyung yang masih terpukul atas ucapan dokter tadi. Taehyung hanya menunduk pikirannya kalut ia takut terjadi sesuatu pada jimin. Seung gi pun masuk ke dalam ruangan itu dan memakai pakaian steril yang di tunjukan perawat tadi.
Kini seung gi membuka pintu itu terlihat di sana di atas bed pasien terbaring tubuh lemah jimin dengan masker oksigen yang menutup mulut dan hidungnya. Di tubuhnya tertempel alat-alat medis untuk memantau detak jantungnya yang di tampilkan pada layar monitor di samping ranjang jimin. Di layar monitor itu terlihat detak jantung jimin yang lemah, seung gi menatap sendu keadaan jimin saat ini ia pun mendekat ke arah jimin dan mengusap kepalanya dengan lembut tanpa sadar air mata menetes dari mata seung gi.
"Jimin-ah cepat lah sadar, apa kau tak ingin melihat anakmu? Kumohon segeralah pulih." Seung gi pun menangis dalam diam sesekali ia menghapus air matanya yang telah membasahi pipinya.
"Setelah ini aku akan melihat anakmu, semoga saja dia mirip denganmu karena aku ingin keponakanku mirip mochi sepertimu dulu." Seung gi pun terkekeh namun matanya tetap mengeluarkan air mata.
Setelah 30 menit seung gi berada di ruangan itu dia pun keluar dan di ganti dengan jong suk yang masuk ke dalam. Seung gi pun mengajak taehyung melihat bayi jimin dan mereka pun berjalan keruangan bayi berada. Terlihat dari luar yang terhalangi kaca bayi jimin masih terlelap seung gi menyuruh suster yang ada di sana untuk mendekatkan box bayi jimin mendekat ke arah mereka. Di balik kaca itu taehyung dan seung gi melihat bayi itu sangat menggemaskan mirip sekali dengan jimin pipi chubby yang semu merah, bibir yang tebal bulu mata mata yang lentik.
"Dia mirip sekali dengan jimin waktu bayi." Gumam seung gi sambil tersenyum.
"Eh, lihat seung gi-ah di membuka matanya." Ucap taehyung senang saat melihat bayi itu menggeliat dan mengerjapkan matanya.
'Sialan! Matanya mirip si brengsek itu!' batin seung gi.
Setelah puas melihat bayi itu mereka kembali ke ruangan ICU. Saat akan sampai ke ruang ICU terlihat dokter dan perawat berlarian masuk ke dalam ruangan itu. Taehyung dan seung gi yang melihat itu sontak segera berlari mendekat.
"Ada apa hyung?" Ucap seung gi yang terlihat khawatir.
"J-jimin.. Jimin tiba-tiba k-kejang." Ucap jong suk yang terlihat pipinya sudah basah karena air matanya. Mereka pun menunggu kabar selanjutnya dengan gelisah sambil merapal kan do'a agar tak terjadi sesuatu pada jimin.
Tak berapa lama dokter pun keluar dari dalam ruangan ICU. Dengan raut wajah yang sulit di artikan.
"Dokter bagaimana keadaannya?" Ucap seung gi yang kini sudah mendekat ke arah dokter itu.
"Pasien....
𝙏𝙗𝙘