Tải xuống ứng dụng
30% Terjebak di Dunia Albheit / Chapter 14: CH.14 Kalung Pemberian

Chương 14: CH.14 Kalung Pemberian

Tiba-tiba saja aku menerima sebuah kalung yang sangat indah, tidak pernah menduga hal ini akan terjadi. Kalung ini pasti kalung yang sering dipakai oleh ratu Kioku. Mungkin ini adalah hal terakhir yang melengkapiku untuk menjadi sama seperti ratu Kioku.

"Kenapa memberiku kalung ini Kioku?"

"Kalung itu sudah tidak berguna untukku. Semasa hidupku, aku menaruh banyak benda di dalam kalung itu pakai sesuai kehendakmu."

Kebingungan menimpaku saat itu juga. Aku tahu memang kalung ini tidak dibutuhkan lagi oleh ratu Kioku, tetapi kenapa harus aku yang menerimanya di antara semua orang yang ada dan ratu Kioku kenal.

Walau aku tahu ini hanya kalung, tetapi pasti kalung ini menyimpan banyak kenangan entah itu kenangan indah atau buruk. Yang pasti ini adalah kalung yang penting yang mungkin melebihi nilai sebuah jiwa.

"Aku tahu soal itu, tetapi kenapa harus aku yang menerima kalung ini di antara semua orang yang ada? Dari semua orang yang ada, aku adalah orang terburuk dan orang terakhir yang punya kesempatan menerima kalung ini."

"Jangan berkata begitu Keena, aku mempercayakan kalung ini kepadamu karena aku tahu suatu saat kalung ini akan punya banyak arti dan guna untukmu. Tolong jangan kalung ini untukku kalau Keena tidak mau menerima dengan alasan hanya untuk diberikan cuma-cuma saja."

Kata-kata tolong adalah kelemahan terbesarku, aku tidak bisa menolak hal semacam ini. Sebenarnya kalau aku mau katakan aku sangat senang, bahkan terlalu senang mendapat kepercayaan dari ratu Kioku untuk menerima barang berharganya. Namun rasa senangku tidak berbanding lurus dengan rasa percaya diriku.

"Benarkah aku benar-benar bisa menerima kalung ini? Aku sih dengan senang hati menerima, tetapi aku takut kalau kalung ini akan tidak terawat dengan baik olehku."

"Tidakkah Keena ingat aku bisa membaca pikiranmu? Jadi aku percayakan ini kepadamu. Aku sudah terlalu lama menunjukkan diri, aku harus pergi sekarang. Sekarang kenakan ini dan aku akan kembali jika saatnya tepat."

Bahkan belum satu kata bisa aku utarakan, Kioku sudah menaruh kalung itu di tanganku dan menghilang begitu saja. Aku yang terkejut butuh waktu untuk memproses sebelum akhirnya aku memakai kalung itu.

Kalung yang kupakai ini bukan kalung yang biasa, ini adalah kalung yang membuat diriku mungkin bisa dianggap sebagai reinkarnasi ratu Kioku. Bentuk dan warna dari kalung ini sendiri pun unik, kalung yang rantainya berasal dari besi Adamantium dilapisi oleh emas putih dan gantungan yang berasal dari kristal murni dan pecahan berlian sebagai hiasan sampingnya membuat kalung ini begitu elegan ketika dipakai.

"Sebaiknya aku sedikit berjalan-jalan di sekitar sini. Walau aku sudah bertemu dengan ratu Kioku sendiri, aku masih penasaran dengan banyak hal. Rumah pohon ini saja belum aku jelajahi."

Aku bangkit dari posisi dudukku ketika aku dan ratu Kioku berbicara. Membersihkan debu dan tanah dari rok yang kupakai, aku menuju ke dalam rumah pohon ini. Tidak banyak hal yang terdapat di sini, tetapi aku tahu bahwa rumah pohon ini usianya sudah berumur 40 bahkan hampir 50 tahun dan semua barang di sini masih rapi dan tidak rusak sedikit pun.

Mungkin kalau aku bilang, aku tinggal di sini pun masih bisa-bisa saja. Namun aku tidak ingin merusak memori ratu Kioku yang membuatnya paling bahagia. Kurasa aku bisa membayangkan bagaimana ratu Kioku tinggal di sini sejak kecil sampai remajanya sendirian di hutan Heiyu yang dikatakan hutan kematian ini.

Ngomong-ngomong soal hutan kematian, aku jadi penasaran bagaimana ratu Kioku bisa menghentikan monster-monster itu. Apa ini memang sesuai tebakanku bahwa ratu Kioku berteman dengan monster-monster yang ada di sini jadi monster-monster tadi bukanlah ancaman sama sekali untuknya?

"Kurasa pertanyaan itu bisa kutahan untuk pertemuanku selanjutnya dengan ratu Kioku. Pohon raksasa ini memang tempat tinggal ratu Kioku dalam hutan kesukaannya, tetapi tidak mungkin ratu Kioku hanya punya satu tempat indah di hutan ini bukan?"

Seketika itu aku juga terpikir bagaimana ratu Kioku memenuhi kebutuhan membersihkan diri yaitu dengan mandi setiap harinya. Dengan sigap aku langsung memanjat pohon yang tingginya sangat luar biasa ini dan mencari sekiranya sumber air yang paling memungkinkan.

"Ah itu dia, ada sebuah danau tidak jauh dari sini. Pasti itu tempatnya."

Sekali lagi aku melompat lewat puncak setiap pohonnya dan langsung menuju danau itu. Kurasa sekarang ketika tekanan dari monster-monster itu terlepas dariku, aku bisa merasakan bagaimana indahnya hutan ini. Di hutan ini rasanya aku bisa menemukan kedamaian yang diinginkan banyak orang.

Ratu Kioku, ratu Kioku, seberapa besar kehidupanmu itu membuatku tertarik. Walau dirimu sudah meninggal dan dikenang banyak orang juga dihargai oleh mereka, tetapi dirimu tidak pernah dilupakan. Kehidupanmu dulu membuatku semakin menerima keadaanku untuk tetap di dalam dunia ini tanpa mencari jalan keluar.

Percuma juga aku mencari jalan keluar dari dunia yang nyaman ini. Bukannya aku tidak menghargai hidupku di dunia nyata, tetapi aku hanya ingin tidak menyesali tindakan-tindakan yang aku ambil. Selama hidup aku tidak ingin menyesal hanya karena salah pilihan.

"Danau ini punya air yang sejuk sekali, pasti ratu Kioku mandi di sini. Sekarang aku mulai berpikir, kalau tidak ada monster-monster di dalam hutan ini, semua orang pasti menyukai tempat ini."

Siapa yang akan menolak keindahan alam yang begitu memberikan perasaan tenang dan nyaman ini? Kalau aku pikir orang yang paling suka bekerja pun bisa tertidur dengan tenang di atas rumput-rumput hijau ini atau diam di pinggir danau berjam-jam.

Keindahan alam seperti ini tidak bisa kudapati di dunia nyata yang di mana semua polusi, semua teknologi, semua hal buruk sudah merusak hal-hal yang indah seperti ini. Sekali lagi aku bukannya tidak mensyukuri, tetapi aku hanya berharap hal baik terjadi.

"Mungkin lain kali aku harus mengajak keluarga kerajaan itu keluar dari istana dan menuju ke hutan ini sekali lagi. Kupastikan mereka tidak berani mendatangi tempat ini atau nantinya hanya akan menyakiti perasaan mereka karena kehilangan orang yang mereka sayangi."

Sudah menjadi tugas mereka bahwa merelakan orang yang disayangi pergi. Tidak bisa dipungkiri bahwa sepanjang apa pun masa hidup orang itu, kematian sudah menjadi bagian dari suatu kehidupan entah kapan. Masalah pun juga menjadi bagian dari kehidupan.

Coba pikir, kehidupan itu layak sebuah cerita. Sebuah cerita tanpa suatu konflik hanya akan menjadi cerita yang hambar tanpa ada rasa sedikit pun, tetapi dengan sedikit bumbu masalah, cerita akan jadi menarik. Jadi kalau kehidupan tanpa masalah, yang ada kehidupan akan menjadi kosong.

Itulah kenapa aku selalu mensyukuri dan menerima keberadaan masalah dalam hidupku ini. Menyesal dan emosi adalah tanggapan yang salah dalam menghadapi masalah. Dua tanggapan negatif ini hanya akan membuatmu sedikit lega sebentar saja sebelum akhirnya masalah lain melanda. Namun kalau kita menerima keadaan itu, kita akan belajar untuk maju dan tersenyum akan setiap masalah. Dengan itu hidupmu akan lebih bahagia.

"Berapa lama sudah aku berada di sini. Duduk diam di pinggir danau sambil bersandar di batu yang besar ini membuatku merenung banyak. Tidak terasa sore hari sudah menyisir dunia ini. Sebaiknya aku pulang saja."

Mungkin besok aku akan mencoba menjelajahi dunia ini lebih lagi. Pasti akan ada banyak hal yang menarik terjadi nantinya ketika aku mencoba menjelajahi. Hidup yang penuh petualangan sudah aku dambakan sejak dulu. Jadi ini adalah kesempatan emas yang aku tunggu, tidak boleh sia-siakan.

"Tunggu, aku seharusnya bisa menggunakan [Firia] milik job class Mage untuk terbang. Oh ya itu dia, itu sihir yang dipakai oleh ratu Kioku untuk keluar masuk tanpa diketahui jika ingin pergi ke hutan Heiyu. Baiklah, saatnya pulang dengan terbang. Eh aku sebaiknya pulang melewati gerbang lagi supaya tidak dicurigai meninggal."

Hari yang menarik dengan banyak hal terjadi. Kalung pemberiaan ratu Kioku pasti akan menjadi harta yang luar biasa dalam hidupku. Mungkin raja Koshiyu bisa menangis hanya dengan melihat kalung ini sekali lagi.

"Nona kau kembali!!"

"Tentu saja aku kembali, aku tidak akan meninggal sebegitu mudahnya."

"Padahal kami baru saja ingin mengerahkan pasukan karena khawatir sudah sore seperti ini nona belum kembali."

"Oh aku tadi sedang berdiam di danau yang indah di dalam hutan tadi dengan tenang, jadi lupa waktu deh. Kalau begitu aku masuk dulu, terima kasih."

Tanpa berbicara lebih lanjut aku langsung meninggalkan tempat itu dengan cepat menggunakan sihir terbang lagi. Aku tahu pasti sejak aku berbicara dengan ratu Kioku tadi bahwa sihir-sihir dunia ini tercipta oleh ratu Kioku hampir keseluruhannya.

Menggunakan sihir yang berbeda, tetapi punya efek yang sama tidak akan merubah pandangan orang pada nantinya. Tidak perlu aku takutkan kalau soal terbang karena aku mendapati beberapa kali orang terbang dengan sihir.

"Ternyata terbang dari ketinggian dan melihat kota dan sekitarnya itu menyenangkan dan menyegarkan ya? Udaranya sejuk sekali di atas sini berbeda dengan udara di dunia nyata. Yang ada udara di dunia nyata hanya akan menyesakkan nafas."

Seperti biasa aku pulang dan mandi lalu tertidur. Oh ya aku tidak terbiasa makan malam kalau tidak terlalu lapar. Namun ketika di dunia ini, rasa laparku tidak bisa ditahan karena perbedaan waktu yang signifikan yaitu 36 jam per harinya.

Biasanya aku hanya akan lapar kalau sudah mencapai jam 7 atau jam 8 malam di dunia nyata, tetapi sekarang di dunia ini jam 7 sore saja aku sudah kelaparan. Yahh wajar malam di dunia ini dimulai jam 9 yaitu termasuk senja.

"Semoga besok akan menjadi hari yang menyenangkan juga. Aku ingin berada di hutan Heiyu lagi rasanya. Kenapa ya tidak ada tempat yang hijau dan asri di dunia nyata? Manusia bertambah obsesif dengan teknologi setiap harinya."

Aku paling suka berdiam diri dan merenung, dengan cara seperti ini aku lebih tenang dalam menghadapi segala masalah. Setidaknya aku tidak perlu emosi dengan semua masalah yang kuhadapi, jadi aku dibilang cukup stabil dalam hal emosi.


Load failed, please RETRY

Tình trạng nguồn điện hàng tuần

Rank -- Xếp hạng Quyền lực
Stone -- Đá Quyền lực

Đặt mua hàng loạt

Mục lục

Cài đặt hiển thị

Nền

Phông

Kích thước

Việc quản lý bình luận chương

Viết đánh giá Trạng thái đọc: C14
Không đăng được. Vui lòng thử lại
  • Chất lượng bài viết
  • Tính ổn định của các bản cập nhật
  • Phát triển câu chuyện
  • Thiết kế nhân vật
  • Bối cảnh thế giới

Tổng điểm 0.0

Đánh giá được đăng thành công! Đọc thêm đánh giá
Bình chọn với Đá sức mạnh
Rank NO.-- Bảng xếp hạng PS
Stone -- Power Stone
Báo cáo nội dung không phù hợp
lỗi Mẹo

Báo cáo hành động bất lương

Chú thích đoạn văn

Đăng nhập