Rasa bersalah menyergap seketika.
awalnya Raihan ragu mengatakan pada shanum takut nanti adiknya satu ini akan murka, tapi harus diceritakan agar dia tidak diserang rasa bersalah.
"ahh kakak.. kenapa kakak bicara pada Zara... kakak tau dia pasti akan memikirkan caranya.." Shanum sungguh kesal dengan sipembuat masalah satu ini, ingin rasanya ia menelan bulat-bulat kakaknya yang menyebalkan.
Raihan tertunduk lesu seperti bocah yang gagal mendapatkan mainan impiannya.
"sudah lah Shanum.. mas Raihan daripada berdebat mending kita mencari tau siapa teman dekat Zara.. mungkin mereka tau..." Naura menyela, lelah dengan perdebatan dua saudara yang tak ada faedahnya.
"kakak benar... yang aku tahu Nanda rumah nya tidak jauh dari sini kan..."
"ya.. aku tahu mari kita kesana..." ajak Naura diiringi dua makhluk yang akhirnya bisa berfikir lagi.
***
Zara tidak disini kak..." itulah Jawaban Nanda... shanum ingin menyerah rasanya,
mereka menemui Widya hasilnya sama. nihil.... satu persatu Nanda dan Widya menghubungi siapa-siapa saja yang mereka kenal. tetap nihil!!!!
Langkah shanum gontai, akhirnya Raihan, Nanda dan Widya ikut ke apartemen shanum... mereka memilih menunggu disana siapa tau Zara sudah kembali dari hilangnya yang tanpa jejak.
pak Dewa dan rekannya pak Jaya belum juga mendapati Zara ... mereka tidak bisa melihat rekaman cctv karena sedang dalam perbaikan.
"astaga dimana kau Zara...." shanum merasa geram sendiri.
.
Langkah gontai beberapa orang terhenti.
Mata shanum terbelalak seakan ingin lepas dari tempat nya.. ia nyaris tidak percaya siapa yang ia lihat.
Bunda??!! apa gerangan yang membawa smag ibunda tiba-tiba ada disana??
Seorang wanita tangguh yang dengan kedua tangannya berusaha keras menghidupi mereka bertiga.
shanum tak sanggup berkata, bagaimana seorang ibu yang sudah lama tidak jumpa harus menerima kenyataan bahwa mereka baru saja kehilangan si Bungsu!!
"aahh nona semua penghuni apartemen sudah kami tanya, kecuali tuan Aldi dari tadi kami coba mengetuk tapi tidak ada tanggapan" tiba-tiba pak Jaya mengeluarkan kata yang terlupakan...
akh!! iya betul juga kenapa tak terpikirkan sama sekali,, batin shanum menyesal.
"permisi... " suara pak Dewa coba memanggil si empu yang ada didalam
Mereka mencoba mengetuk tak ada sahutan, sampai sepasang suami istri yang tampak asing diapartemen itu datang, tampilan khas gaya Borjuis mempertegas siapa mereka, terlihat mereka bukan orang biasa saja, tas jinjing milik sang istri yang mentereng jelas harga bukan di kisaran puluhan tapi ratusan juta.
"ada apa ini?" tanya sang suami heran mengapa beberapa orang berdiri didepan pintu apartemen putranya. Ditengah kebingungan yang belum terjawab pintu terbuka sendiri, disambut seorang pria bertelanjang dada dengan mengenakan boxer dan wanita mengenakan piyama dusty pink yang nampak kusut.
Berapa pasang mata melotot tak percaya dengan pemandangan dihadapan mereka. Sang ibu nyaris pingsan dibuatnya....
yang hilang dicari seperti orang gila tenyata pergi tidak lebih dari lima jengkal.
oohh Zara sungguh kau terlalu....
semoga bab ini bisa menghibur dan mohon bantuannya ya biar author lebih semangat