Matahari sudah turun di langit barat dan tak lama lagi pasti akan tenggelam. Banyak orang berkerumun di luar pondok kayu. Mereka semua merasakan hal yang sama, yaitu cemas.
Tidak ada hal lain yang mereka pikirkan kecuali Namara. Ya, wanita itu masih belum keluar sejak kemarin malam. Apa yang sedang dia lakukan? Mereka takut terjadi sesuatu di dalam.
"Apa aku harus mendobrak pintu itu?" tanya Norvin pada Arcen.
"Kau berani, huh?!" geram Hestia yang tidak setuju dengan Norvin. "Bukankah dia sudah berpesan agar tidak seorang pun mengganggunya?"
"Tapi bagaimana jika terjadi sesuatu dengan Nona Namara? Apa kau mau bertanggung jawab? Bagaimana jika seseorang menyerangnya di dalam?" balas Norvin yang tidak mau kalah.
Hestia menatap marah pada Norvin. Namun, dia sendiri tidak tahu harus berkata apa. Bagaimana jika seseorang menyerang Namara di dalam? Ini membuat perasaannya semakin khawatir saja.