Namara menatap pria-pria berjubah hitam itu dengan sedikit heran. Dia bertanya, "Kenapa kalian memakai topeng dan jubah hitam seperti ini?"
Pasukan itu merasa pertanyaan Namara sedikit tidak masuk akal. Memangnya jika bukan mengenakan jubah hitam, mereka harus mengenakan apa? Pakaian dengan warna mencolok?
Benar-benar konyol.
"Siapa kau?! Kenapa kau ikut campur dalam masalah kami?!" teriak salah satu orang.
"Jika aku memberi tahu kalian pasti kalian juga tidak akan mengetahuinya," gerutu Namara. Kemudian dia berdehem sambil membenarkan ekspresinya.
"Kenapa aku ikut campur? Kalian pikir aku akan diam saja melihat kekejian Castor?" desis Namara dengan wajah yang dingin.
Orang-orang itu tampak menilai Namara dari atas ke bawah. Mereka berpikir kalau Namara tidak memiliki kekuatan yang hebat. Lagi pula sihir Namara memang tidak bisa dirasakan.
Hal ini membuat mereka tidak merasa takut. Meskipun wajah Namara tampak dingin, itu justru terlihat seperti lelucon untuk mereka.