"Baik!" Namara berseru dengan pasrah. Dia tidak pernah melihat Sysi sefrustrasi itu sehingga perasaannya melembut setelah melihat wanita itu memohon dengan cara berlutut.
Dia menutup matanya lalu mengembuskan napas perlahan. "Baiklah. Aku tidak akan mengganggumu. Aku akan tetap menjadi pelayan Earl."
Jawaban itu membuat Sysi merasa senang. Dia memang merasa tertekan tentang pelayan untuk Earl. Jika sampai tidak menemukan pelayan lain maka dia yang akan berada dalam masalah.
"Terima kasih."
"Hmm ...." Namara bergumam tidak jelas. Akhirnya dia kembali meneruskan langkah. Tidak bisa dibayangkan, dia akan bertemu lagi dengan pria itu.
Namara memasuki kolam pemandian yang cukup luas. Tempat itu terletak tidak jauh dari tempat tinggal para pelayan. Biasanya tidak ada yang akan mandi malam-malam seperti sekarang.
Namun, Namara merasa sangat kotor. Apalagi setelah bersentuhan dengan Earl, pria bajingan itu. Biarpun dingin, dia tidak akan peduli.