Pak Girban seakan tidak sabar menunggu kabar dari Khanza yang akan kembali pulang ke kota kelahirannya, kota yang pernah memberikan seribu kenangan indah untuknya dan Khanza.
Khanza pun sudah tiba di rumah orang tuanya, kedatangannya tentu di sambut bahagia oleh ayah dan ibunya juga Gio yang kini sudah mulai masuk sekolah.
"Ibu…" panggil Gio berteriak setelah keluar dari kamarnya. Dia langsung saja memeluk Khanza dengan erat.
"Sayang," panggil Khanza seraya mengecup ujung kepalanya.
"Gio, ayah marah loh…" ujar Ricko mengeluarkan kata sindiran begitu melihat Gio hanya memeluk ibunya.
"Ayah, aku juga rindu ayah!" ujar Gio sambil memeluknya kemudian.
"Anak ayah sudah besar rupanya, katakan! Apa kau sudah belajar dengan rajin dan baik di sekolah?"
"Tentu, Ayah! Aku janji, aku akan memberikan piala peringkat terbaik untuk ayah!"
"Anak pintar!" Ricko mengecup kening Gio.