Tak ingin rasa penasarannya terus bertubi-tubi, karena kini Rara sudah tiga hari lamanya tidak datang ke sekolah. Pak Gibran akhirnya memutuskan untuk pergi menemui teman dekatnya yang tak lain, orang yang pernah mempertemukan dirinya dengan sosok Rara.
"Apa? Rara sekolah di tempat yang kau kelola?" tampak terlihat teman pak Gibran terkejut mendengarnya hingga dia membelalakkan kedua matanya.
"Kau terkejut? Hah, lalu bagaimana denganku? Aku pun sama. Aku bahkan sempat takut dan menghindarinya, sampai akhirnya dia datang ke ruanganku dan kau tahu apa yang dia lakukan?" ujar pak Gibran memberitahu.
"Apa? Apa? Katakan!" Begitu penuh penasaran dari teman dekat pak Gibran hingga selalu mendesaknya.
"Dia menyatakan perasaan suka padaku!"
Tampak kembali terlihat teman pak Gibran tersebut tercengang sejenak.
"Cih, hahaha… Hahaha… Woah, ini gila. Ini sungguh gila! Pesonamu memang tidak pernah berubah meski usiamu sudah masuk kepala empat."