Malam mulai larut, Adji masih duduk santai di ruang tamu yang tidak begitu lebar namun, cukup untuk bersantai dengan dua orang di dalamnya. Sejak tadi, Adji begitu setia dan menikmati setiap obrolan dan pengakuan Khanza, bagaimana dia kisahnya membawa dirinya menginjakkan kaki di kota yang tidak pernah dia singgahi sebelumnya. Sudah berjam-jam mereka saling mengobrol dan saling bertatapan sesaat, Khanza merasa seolah dia seperti sedang berada dalam suatu ruangan khusus untuk di introgasi karena perbuatannya.
"Mulai saat ini, kau harus pandai menjaga dirimu dan merubah dirimu untuk kembali kuat dan tegar. Tentu demi putramu, juga kedua orang tuamu. Lupakan saja semua masa lalu yang menyakitimu, jika perlu kau jauhi orang-orang yang pernah menjadi bagian masa lalu mu. Ya, itu memang tidak mudah. Tapi perlahan, dengan tekad mu yang besar kau pasti akan bisa melepas semuanya, dan menjadi dirimu yang baru."