Seluruh peserta sudah berkumpul di halaman depan istana negara dan mendapat kesempatan untuk beramah tamah dengan presiden serta ibu negara. Sebelum lomba dimulai, para peserta juga dijamu makan siang yang disediakan secara khusus oleh pihak istana negara.
Acara lomba sendiri akan diadakan di Lapangan Rusa. Sebuah lapangan luas yang terletak di belakang istana negara dengan durasi waktu yang sama yaitu 4 jam. Setiap perwakilan sekolah sudah disediakan sebuah papan besar berukuran 2 x 2 m yang harus digambar. Untuk final kali ini, Audy dan Anthony sepakat untuk menggunakan tema The Best Version of You. Sebuah konsep yang menggambarkan cita-cita para generasi bangsa untuk terus maju dan berjuang sesuai dengan mimpi yang mereka miliki untuk masa depan mereka masing-masing. Sebuah konsep yang memotivasi para pemimpi untuk terus melangkah dengan berani sesuai dengan apa yang mereka yakini.
Perlombaan dimulai dan para peserta mulai mengguratkan warna-warna spotlight mereka di media polos tersebut. Setelah satu sampai dua jam berlalu, semua bidang polos tersebut mulai menampakkan bentuk visualnya masing-masing. Ada yang memakai tema lingkungan hidup, ada yang menggunakan tema sekolah impian, ada yang menggunakan tema teknologi masa depan tapi Audy dan Anthony dengan kompak menggambarkan proses transformasi beberapa remaja yang sedang berjuang untuk meraih mimpinya dengan berbagai pilihan hidup yang mereka ambil. Ada yang menjadi seorang arsitek, ada yang menjadi seorang dokter, ada yang menjadi seorang penari, semuanya memiliki impian yang berbeda tapi semuanya mampu bertahan dan berjalan di jalan hidup yang mereka yakini. Dengan menggunakan ear bud-nya, Audy benar-benar terfokus pada apa yang ia sedang kerjakan sekarang tanpa memikirkan hal-hal lain yang bisa mengganggunya. Anthony juga. Semua garis dan warna yang mereka tampilkan, sangat detail dan akurat. Memberikan sebuah pesan visual yang sangat nyata dan mampu dipahami oleh semua orang yang melihat gambar grafis mereka.
Setelah tiga setengah jam, Audi dan Anthony mulai memasuki tahap finishing. Masing-masing dari mereka mulai berkutat untuk mengerjakan detil-detil gambar mereka masing-masing. Audy mengerjakan bagian atas sementara Anthony mengerjakan bagian bawah.
Tenggat waktu semakin dekat. Beberapa peserta sudah menyelesaikan karya mereka. Sementara pihak panitia terus menerus memantau waktu lomba yang sudah hampir berakhir.
5 menit lagi…. 3 menit lagi… 1 menit lagi….
Audy masih menambahkan satu atau dua goresan lagi. Lalu, hitungan mundur pun dimulai.
Sepuluh… Sembilan… Delapan…. Tujuh…. Enam…. Lima…. Empat… Tiga…. Dua… SATU!!!
SELESAI!!
Audy dan Anthony serentak mengangkat kedua tangan mereka. Pertanda kalau mereka sudah menyelesaikan hasil karyanya. Sementara pengumuman hasil pemenang akhir akan diumumkan minggu depan.
............
Dalam perjalanan pulang menuju ke Bandung, sementara Bu Julia tertidur pulas di kursi depan, Anthony dan Audy juga sama-sama tertidur nyenyak di belakang sambil menyandarkan kepala mereka berdua masing-masing dan bergandengan tangan. Perjalanan selama 4 jam menuju kota kelahiran pun berlangsung secara mulus tanpa hambatan.
Sesampainya di sekolah, Audy bersiap-siap untuk pulang tapi Anthony menahan tangannya.
"Biar aku antar kamu pulang, Dy…"
Audy mengangguk, memakai helm, dan membiarkan pemuda tersebut membonceng dirinya. Tapi Anthony tidak langsung mengantar pulang dirinya, tapi berhenti di sebuah lereng dimana mereka berdua bisa memandang keindahan kota Bandung dari ketinggian.
"Dy, beneran kalo nanti kita menang lomba graffiti yang ini, kamu ga akan balik bertarung di atas arena kan?" tanya Anthony cemas.
"Ya…" jawab Audy singkat.
"Sebenarnya aku ingin menggunakan uang hasil pertandingan ini untuk merayakan ulang tahunku yang ke tujuh belas. Tepat di hari aku menginjak usia dewasa, aku ingin merayakannya dengan jalan-jalan bersama teman-temanku untuk berkeliling tanah Jawa…"
Mata Anthony seketika berbinar. "Apakah Semarang salah satu kota tujuanmu?"
Audy mengangguk. "Iya, Semarang, Yogyakarta, Solo, Malang, dan berakhir di Bromo. Aku ingin melihat matahari terbit pertama di puncak Gunung Bromo pada saat aku berulang tahun ke 17..."
Mata Audy menatap kerlap-kerlip cahaya yang ada di bawah dengan rasa bahagia.
"The first sunrise of my sweet seventeen. It would be my best gift in the world…"
(Matahari terbit pertama di ulang tahunku yang ke 17. Itu akan menjadi hadiah terbaik untukku di dunia..)
"Ok! I'm in!"
"Eh??? Apaa??" Audy merasa tidak bisa mempercayai pendengarannya sendiri.
"Makam ibuku ada di Semarang kan? Kau ingat?" tanya Anthony balik. Audy menepuk kedua tangannya. Ah iya! Benar sekali! Sial! Kenapa ia bisa lupa??
"Ok?"
Sebuah senyum lebar menghiasi wajah tampan Anthony. "Let's go home now.."
Ketika motor Anthony berhenti di depan rumah dan Anthony masuk untuk menyapa mama Theresia, ia tak menyadari ada sepasang mata yang tengah menatap pasangan tersebut dari arah balkon dengan tatapan cemburu dan amarah yang mendidih di dalam hatinya.
.
Sekali lagi kau merampas semuanya….
Sejak kau ada, aku tak pernah merasa bahagia…
Kau ambil dan curi semuanya dariku…
Kali ini, aku takkan mengalah lagi padamu…
makin menuju tegang, guysssss......
hahahahaha........
don't forget to vote power stone, comments and review....
wokehhhhhh, readersku yang buaekkkkk bgt...hehehehehe...