Salah satu tangan Alexei menarik pergelangan tanganku yang sedang menarik koperku saat aku berjalan melewatinya.
"Lepaskan. Aku." Kugigit bagian dalam pipiku untuk menahan amarah yang saat ini malah membuat air mataku semakin ingin keluar.
"Aku tidak akan pernah melepaskanmu, solnyshko." Alexei menggenggam pergelangan tanganku semakin erat. "Maafkan aku, seharusnya aku tidak membiarkan semua ini terjadi seperti ini."
"Seperti ini?" ulangku dengan dingin.
Alexei memandangku dengan kedua matanya yang lelah. Seluruh ekspresi marah dan geramnya yang sebelumnya sudah menghilang dari wajahnya. "Rosie, apa yang akan terjadi tetap akan terjadi walaupun kau berusaha menghindarinya sekalipun."
"Maksudmu aku akan tetap mati."
Aku merasakan kepuasan yang aneh setiap kali melihat matanya berkilat marah saat Ia mendengarkan kata 'mati' keluar dari bibirku. Saat ini aku ingin menyakiti Alexei hingga Ia merasa sama terlukanya sepertiku. "Lepaskan aku, Alexei."