Alisy mendongak menatap langit-langit ruangan ini dengan wajah frustrasinya. Tidak seperti biasanya yang diikat, rambut pirang terangnya kini terurai lembut membingkai wajah mungilnya. Aku sangat ingat ketika Ia masih berumur empat belas tahun. Karena dikenal sebagai putri Vlad satu-satunya, Alisy tidak pernah mempunyai teman sepanjang Ia tinggal di kerajaan itu.
Saat itu Ia juga belum mengenal Eirik. Huh, kurasa Eirik bahkan belum lahir.
Semua orang mengabaikan eksistensinya, bahkan aku juga melakukan hal yang sama. Tumbuh seorang diri tanpa ibu dan tanpa kasih sayang dari keluarganya pasti sangat berat untuk anak-anak semuda dirinya, mungkin itu juga lah yang membuatnya menjadi sedingin ini. Tapi memang seperti itulah lingkungan kerajaan Volder di St. Petersburg. Untuk bertahan hidup kami harus tumbuh dengan keras dan dingin, orang-orang sehangat Eleanor dan Rosie tidak akan bisa bertahan lama di tempat itu.