Kami makan siang di ruang kerjanya, walaupun sebenarnya hanya aku yang makan karena Alexei hanya menemaniku sambil mencicipi satu gigit hidangan yang sedang kumakan. Saat kembali lagi Andrei membawa satu tray berisi makan siangku dan beberapa macam minuman. Satu gelas wine dan air putih untukku, lalu satu gelas darah untuk Alexei. Ia langsung pergi lagi karena harus segera mengatur dan menyebar undangan untuk acara besok malam.
Aku kembali duduk di kursi kerja Alexei sambil menatap hidangan di depanku yang terlihat sangat mewah, bahkan piringnya pun dihiasi dengan ukiran emas di pinggirannya. Di tengah piring itu ada delapan potong pangsit rebus berbentuk bulat, sekilas terlihat seperti pasta ravioli tapi pangsit ini lebih bulat dan gendut. Pangsit tersebut dilumuri dengan saus berwarna kuning keemasan yang aromanya sangat menggoda lalu dihiasi oleh taburan daun parsley cacah di atasnya.