Chương 38: Toko Bunga
Setelah keluar dari ruang pemantauan Yoshida tidak langsung menuju ke tempat pertemuan yang sudah dijanjikan dengan Yuigahama. Yoshida pergi menuju rumah sakit sekolah untuk merawat lukanya terlebih dahulu. Dia tidak mungkin berjalan-jalan di kota dengan keadaan seperti itu.
Ruang rumah sakit sekolah tidak terlalu jauh dari ruang staff guru. Yoshida dapat melihat bahwa semua guru sudah pulang. Jadi tidak ada yang melihat keadaan Yoshida yang masih dalam keadaan compang-camping. Yoshida bertanya-tanya apakah guru yang menjaga ruang UKS akan pulang juga?
Setelah beberapa perjalanan Yoshida tiba di depan pintu ruang rumah sakit sekolah. Yoshida mengetuk pintu memastikan apakah terdapat orang didalamnya. Terdengar suara dari dalam bahwa dia boleh masuk. Yoshida memasuki ruangan tersebut, dia melihat seorang wanita yang memakai pakaian kemeja putih dan rok yang panjangnya selutut.
Yoshida tidak tahu bahwa Guru penjaga ruangan ini adalah seorang wanita yang cantik. Kemarin dia tidak pergi ke rumah sakit sekolah namun dirawat oleh Yamamine-san. Jadi ini adalah pertama kalinya dia melihat guru penjaga ruang UKS ini.
"Oh tak kusangka ada siswa yang masih terluka" Kata guru itu sambil menyuruh Yoshida masuk.
Yoshida akhirnya masuk atas intruksi dari guru perempuan itu. Guru perempuan itu tidak banyak bertanya dan mengambil sebuah kotak P3k yang ada di laci. Guru itu menyuruh Yoshida berbaring agar dia dapat dengan mudah merawat lukanya. Dengan anggukan Yoshida berbaring mengikuti kata guru rumah sakit sekolah.
Guru itu memperhatikan luka yang ada di tubuh Yoshida dan dengan terampil membalut perban terhadap luka yang menurutnya perlu. Saat dia mengoleskan alkohol, Yoshida merintih kesakitan namun guru itu sepertinya tidak memperdulikannya. Dia hanya mengatakam bahwa luka ini akan sembuh beberapa hari lagi.
Setelah perawatan guru itu membereskan alat alat P3K nya dan menempatkannya kembali di tempat semula. Tiba-tiba guru yang diam itu berbicara. "Lain kali jangan bertengkar dan bila kamu masih bertengkar sebaiknya langsung kesini."
Yoshida bingung kenapa guru itu bisa menyimpulkan bahwa dia mendapatkan luka ini dari berkelahi. Namun dia tidak bertanya padanya menurutnya itu semua tidak penting.
Yoshida hanya bisa mengangguk dengan perkataan guru tersebut. Dia masih tidak tahu apakah dia akan mengalami hal ini lagi. Jadi dia hanya bisa mengangguk atas saran dari guru itu.
Yoshida akhirnya meninggalkan ruangan itu. Dia berterimakasih pada guru perempuan yang merawatnya, Guru itu hanya mengangguk dan menyuruhnya agar berhati-hati agar tidak terluka lagi.
Yoshida akhirnya sudah berpenampilan layaknya orang normal walaupun masih banyak perban yang menempel ditubuhnya. Dia berharap dapat cepat pulang dan bertemu Hinata agar dapat menyembuhkannya. Namun karena dia sudah berjanji dengan Yuigahama dia harus menepati janji tersebut terlebih dahulu.
Yoshida akhirnya tiba di tempat yang sudah dijanjikan akan bertemu. Ini adalah gerbang sekolah, Namun Yoshida tidak melihat Yuigahama disana. Dia bertannya-tanya apa dia sudah pulang duluan karena Yoshida sudah sangat terlambat karena urusannya.
Saat Yoshida ingin pulang dia mendengar suara dari dalam gerbang dia menoleh kebelalang dan ternyata itu adalah Yuigahama. Yuigahama masih mengenakan seragam sekolahnya seoerti biasa dia selalu ceria dan tersenyum.
"Yoshida-kun kau akhirnya sudah tiba!! Kupikir kau tidak akan datang, oh ini ambil minuman jeruk ini aku tadi membelinya saat menunggumu." Kata Yuigahama dan menyerahkan satu kaleng minuman kepada Yoshida.
"Te-terimakasih Yuigahama-san. Maaf karena membuatmu menunggu tadi aku harus melalukan hal-hal terlebih dahulu!!" Kata Yoshida yang meminta maaf dengan tulus.
"Oh tidak apa-apa!! aku juga tidak lama menunggu" Kata Yuigahama dengan santai Namun setelah dia melihat Yoshida dari dekat dia akhirnya bisa melihat banyak perban di tubuh Yoshida. "Yoshida-kun kenapa kau terluka!!" Yuigahama berbicara dengan panik dan merasa kawathir terhadap Yoshida.
"A-Aku jatuh dari tangga. Ini baik-baik saja kau tidak perlu kawathir Yuigahama-san" Kata Yoshida dengan kebohongan yang jelas bisa terlihat di wajahnya. Yoshida memang tidak pandai untuk berbohong.
"Oh begitu, lain kali kau harus berhati-hati Yoshida-kun" Kata Yuigahama yang tidak repot-repot betanya lebih lanjut kepadanya. "Kalau begitu ayo kita pergi kerumah sakit untuk menjenguknya."
Mereka berangkat menuju rumah sakit tempat Hachiman dirawat. Yoshida berjalan bersebelahan dengan Yuigahama, dia tidak menjauh lagi karena Yoshida pikir mereka sudah mulai jauh dari kawasan sekolah. Jadi Yoshida tidak merasa tidak nyaman karena teralu dekat dengan gadis yang imut seperti Yuigahama.
"Yoahida-kun, Kau berada kelas apa? " tanya Yuigahama yang memecah kesunyian diantara mereka.
"A-aku berada dikelas 1-C, Kalau kau berada kelas apa Yuigahama-san? " Yoshida memberanikan diri bertanya.
"Ah, aku berada dikelas 1-D." jawab Yuigahama sambil tersenyum.
Senyumnya sungguh manis dan membuat Yoshida pangling sedikit.
Yuigahama tidak menyadari bahwa Yoshida yang berwajah pangling. Dia tetap menoleh kedepan. Seakan-akan mengingat sesuatu Yuigahama berkata "Aku lupa!! bukankah kita harus membawa oleh-oleh kepadanya"
"Oleh-oleh?"
"Iya, saat kita menjenguk biasanya kita membawa bunga atau apapun, Yoshida-kun" Kata Yuigahama.
"kalau begitu ayo kita beli Yuigahama-san"
"Tapi aku tidak tahu dimana tempat yang menjual bunga" Kata yuigahama yang kebingungan.
"Ma-maaf aku tidak tahu juga dimana tempat penjual bunga. " kata Yoshida yang juga tidak tahu. Yoshida memang tidak pernah pergi ke toko bunga.
"Kalau bergitu ayo pergi ke depan stassiun. Kata temanku disana terdapat toko bunga yang terkenal" Kata Yuigahama yang mengingat perkataan temannya.
Mereka akhirnya tiba didepan stasiun. Disana terdapat toko bunga. Bangunan itu tiga lantai yang sederhana dan elegan. Ini mencerminkan bangunan dongeng yang mengambarkan rumah rakyat tua eropa. Nama tokonya adalah "Schwarz Wald" yang membuat Yoshida tidak mengerti apa maksud dari nama toko itu.
"Wah bangunan yang indah tidak heran kalau ini terkenal." Kata Yuigahama dengan takjub dan memandangi toko itu dengan mata kemilau.
mereka masuk kedalam dan disambut.
"Selamat datang ~!"
mereka disambut oleh panitetra yang imut. Yoshida melihat dan menemukan.... satu.... dua..tiga...empat... dan lima Wow dia menemukan lima gadis yang cantk-cantik dari sekolah menengah atas sampai wanita duapuluhan.
Yuigahama juga tertegun karena disini semua wanita semuanya sangat cantik tidak heran toko ini sangat terkenal pikirnya.
"Kami mencari bunga untuk menjenguk pasien" Kata Yuigahama yang sudah pulih dari keterkejutannya.
"Oh, kalau begitu. Ada disebelah sana bunga yang anda cari~" kata wanita yang dikuncir kuda.
"Misuzu tolong antar mereka untuk memcari bunga yang mereka mau" kata wanita itu menyuruh kepada gadi lain.
Gadis itu sangat cantik dia seperti putri bangsawan. Yoshida melihat dia sama dengannya kira-kira pada usia yang sama.
"Baik. Kalau begitu, kemari pelanggan~" kata Misuzu.
Mereka mengikutinya. Yoshida tidak banyak bicara karena dia memang tidak perlu banyak bicara. Yuigahama mulai mencari-cari bunga yang cocok untuk dibawa untuk menjenguk. Akhirnya atas saran Panitera mereka membeli bunga lily.
Mereka akhirnya keluar dari toko bunga.
"Aku tidak memyangka mereka semua adalah gadis yang sangat imut" Kata Yuigahama yang masih takjub.
"Iya kau benar. Aku juga merasa toko ini memang sangat populer. "
"Yang lebih penting ayo kita kerumah sakit Yuigahama-san"
"Ah oke. maaf maaf aku jadi termenung....heheh"
--
System Transmigrasi
Status Charakter
Yoshida
Race : Human
Umur : 16
Pekerjaan : -
STR : 8
AGL : 7
VIT : 9
ENERGY : 5
CHM : 5
LUC : 3
-------------
Skils
Aktif :
Memasak Lv 5
Pemuas Nafsu Lv 1
Pasif :
-------
Peralatan :
-
--------
Mitra :
- Vinsmoke Sanji
-Yukihira Souma
-Satou Kazuma
-Sakata Gintoki
-Hyuga Hinata
-Kyouka Jiro
-------
Inventaris (Disegel)
-
------
Toko ( Disegel )
------
Dungeon (Disegel)
Tình trạng nguồn điện hàng tuần
-- Xếp hạng
Quyền lực 
-- Đá
Quyền lực