Sejak kembali dari rumah sakit, Nadine hanya terdiam tanpa mengatakan apapun pada William, suaminya. Wanita itu langsung masuk ke dalam kamar begitu sampai di kediaman Permana. Bahkan dia sama sekali tak menghiraukan seorang lelaki yang sejak tadi mengkhawatirkan dirinya. Dengan langkah yang cepat, dia memasuki dalam rumah dan langsung menuju kamar. Nadine langsung duduk di depan balkon yang menghadap ke halaman belakang. Perasaan sedih, kecewa dan merasa tidak berguna semakin menggerogoti hatinya. Dia merasa menjadi wanita yang tak berharga di mata suami dan juga keluarganya. Nadine merasa sangat frustasi atas kondisi dirinya yang besar kemungkinan tak akan bisa hamil lagi.