Kacau. Adalah satu kata yang pantas untuk mewakili semua hal yang terjadi sekarang. Barang berserakan di lantai, darah menetes tanpa henti, dan tangis seorang ibu menguar sambil memanggil dokter dengan rasa panik yang menyerangnya. Sedangkan orang yang membuat onar justru hanya diam dan berdiri dengan tatapan yang kaku.
Berry? wajah lelaki itu tak menunjukkan ekspresinya sama sekali. Perasaan sedihnya sudah tak lagi bisa dibendung sama sekali. Hatinya seolah mendingin bahkan rasa sakit tak dipedulikannya. Seorang dokter masuk ke dalam kamar inap Berry dan diikuti Aga dan juga Miko. Dua sahabat karib Berry itu terkejut melihat apa yang sedang terjadi di sana. Tetapi untuk bertanya bukanlah waktu yang tepat.