Tải xuống ứng dụng
53.33% Ketika Tak Bertemu / Chapter 32: Panas Bagaikan Tungku Api, Gu Zhishen Jahat

Chương 32: Panas Bagaikan Tungku Api, Gu Zhishen Jahat

Biên tập viên: Wave Literature

Kepala dan seluruh badan Yun Jianyue merinding dingin tetapi telapak tangan Gu Zhishen terasa begitu panas bagaikan tungku api, membakar kulitnya yang di bawah handuk itu.

Hatinya mendebar, memiliki rasa takut tidak jelas, kedua matanya pun menjadi basah, "Kamu jangan..."

Gu Zhishen mendengar suaranya yang tersedak, ia menghentikan tindakannya dan menjauhkan kepalanya dari wajah Yun Jianyue. Melihat mata Yun Jianyue dipenuhi air mata, ia pun mengerutkan alis matanya, "Aku belum melakukan apapun, apa yang kamu tangiskan?"

Gu Zhishen tidak suka perempuan yang cengeng.

"Kamu jahat!" Yun Jianyue mengenduskan hidungnya, matanya menatap ke Gu Zhishen seolah-olah ia adalah orang jahat yang tidak dapat dimaafkan.

"Kamu mengartikan ini sebagai kejahatan?" Gu Zhishen berpikir sejenak, "Malam itu kamu juga membuat kejahatan padaku, sekarang aku cuma membalas dengan tindakan yang sama! Jangan nangis!"

"Pokoknya kamu jahat sekali! Kamu sembarangan masuk ke kamar mandiku, dan sembarang melakukan ini kepadaku. Sudah jahat masih tidak perbolehkan aku menangis, kenapa?!?" Yun Jianyue semakin sedih saat ia semakin ingin memarahinya. Air mata yang masih ada di rongga matanya akhirnya mengalir keluar.

Belum pernah ada yang melakukan hal keterlaluan seperti ini kepadanya!

Gu Zhishen bukan hanya jahat kepadanya, ia bahkan tidak diperbolehkan menangis! Apa ini masuk akal?

Gu Zhishen melihat air mata yang keluar dari matanya, ia mengerutkan alisnya lebih kencang lagi, Jakunnya mulai bergerak atas dan bawah, ia benar-benar tidak suka perempuan yang cengeng, karena ia tidak pernah tahu cara menghiburnya. Ia juga tidak pernah melihat perempuan yang berani menangis di hadapannya karena mereka tahu ini hanya akan membuatnya lebih tidak suka lagi.

Namun, justru perempuan yang ada di depan matanya ini, sepertinya tidak tahu dan selalu saja bertingkah di depannya. Sekarang, ia segera menangis begitu saja di depannya.

Kata-kata Gu Zhishen tidak jadi keluar dari mulutnya, karena mata Yun Jianyue yang begitu bersih dan jernih. Perempuan lain bisa menangis karena mau menarik perhatian pria, tangisannya dibuat-buat dan palsu. Namun Yun Jianyue berbeda, ia menangis karena ia benar-benar takut.

Hal ini membuat Gu Zhishen tidak rela memarahinya lagi.

Gu Zhishen menundukkan kepalanya dan menempelkan bibirnya ke pipi Yun Jianyue. Yun Jianyue mengira Gu Zhishen ingin berbuat sesuatu kepadanya, badannya pun menggigil dan menyusut, tetapi di depannya adalah Gu Zhishen sedangkan belakangnya adalah dinding. Ia kini seperti isi biskuit yang terjepit di tengah, tidak dapat keluar dari posisi ini.

Gu Zhishen tidak melakukan tindakan yang keterlaluan, ia hanya mencium dan menghisap air matanya dengan lembut.

Ia pertama kali menghisap air mata seorang gadis, lidahnya merasakan sejenak rasa asin.

Ternyata ini rasanya air mata.

Menghisap air mata yang ada di wajahnya dengan lembut, bibirnya geser ke telinganya dan merayunya, "Nanti keluar dari kamar, kasih tahu ayah ibumu kalau Su Xu bukanlah pacarmu, sedangkan aku adalah suamimu."

Gu Zhishen tidak lagi melakukan hal yang membuat Yun Jianyue tidak nyaman, maka Yun Jianyue juga tidak menangis lagi. Walau demikian, pada dasarnya Yun Jianyue juga bukan orang yang suka menangis. Ketika ia dicampakkan Su Xu, ia juga hanya menangis dengan keras di dalam mobil sekali itu saja. Setelahnya, ia tidak peduli seberapa menderita perasaannya, ia pun tidak pernah menangis lagi.

Kini air mata di rongga matanya sudah mengering. Di bawah lampu kamar mandi yang cerah, ia mengangkat kepalanya dan melihat ke wajah tampannya yang bisa membuat mimisan. Dengan nada kecil ia menggumam, "Mana mungkin? Kecuali aku ingin ayah-ibuku membunuhku langsung di tempat!"

"Ng?" Gu Zhishen mengerutkan alisnya, setiap kali ia mengungkit untuk mengumumkan hubungan mereka berdua, Yun Jianyue selalu memiliki respon seperti ini.

Yun Jianyue dengan hati-hati melihat ke matanya, menjelaskan, "Jantung ayahku tidak sehat, kalau aku tiba-tiba mengumumkan hal ini kepadanya, takutnya ia tidak sanggup menerimanya. Kamu berikan aku waktu, aku akan menyampaikan dulu perihal hubunganku dengan Su Xu yang telah putus. Kemudian, aku akan perlahan-lahan memberitahukan masalah kita ke mereka."

"Berapa lama?" Gu Zhishen menatap mata Yun Jianyue yang dalam. Ia merasa istrinya itu hanya mau menunda waktu saja.

Yun Jianyue mengulurkan lima jari tangannya, "Lima bulan."

"Satu bulan!" Waktu sepanjang setengah tahun terlalu lama, ia tidak bisa menunggu.

"Tiga bulan!" Yun Jianyue berusaha bernegosiasi dengannya.

"Lima belas hari!"

"Oke, satu bulan!" Yun Jianyue segera memilih satu bulan sebelum Gu Zhishen mengatakan satu minggu.

Siapa suruh dirinya telah terlibat dengan bajingan ini!

Gu Zhishen menyipitkan matanya, menarik kembali tangannya yang masih di dalam handuk mandi, mencubit hidung Yun Jianyue, "Tapi ingat, tidak boleh memarahiku di dalam hatimu!"

Yun Jianyue terkejut, merasa bahwa orang ini sungguh ajaib. Yun Jianyue memang tidak mengatakan apapun, tetapi Gu Zhishen bisa tahu kalau dirinya sedang memarahinya.

Astaga! Apa dia itu masih manusia!

Hidung Yun Jianyue terasa sakit dengan cubitan Gu Zhishen, ia mengelus dengan tangannya untuk memudarkan rasa sakit itu, "Untung saja hidungku adalah hidung alami, kalau tidak, dengan cubitanmu itu, pasti sudah rusak!"

Gu Zhishen terpikirkan sesuatu, matanya pun menggelap, dengan nada yang seperti perintah ia berkata, "Kamu adalah istriku, istri Gu Zhishen. Seluruh bagian badanmu adalah milikku. Tanpa persetujuanku, siapapun juga tidak boleh menyentuhmu bahkan kukumu pun tidak boleh!"

Tentu saja, ia juga tidak akan memberikannya kesempatan ini.

"Bagaimana dengan helai rambutku yang jatuh?" Yun Jianyue sengaja membantah kata-katanya seperti anak kecil yang sedang masa puber.

"Ng?" Gu Zhishen mengangkat alis matanya, tatapan perintah yang absolut menatap kepadanya.

Yun Jianyue cemberut, "Ya sudah, tidak boleh sentuh! Wanita cantik alami sepertiku juga tidak memerlukannya!"

Gu Zhishen melihat Yun Jianyue dari atas ke bawah dan dari bawah ke atas lagi, mendapatkan kesimpulan, "Meskipun permintaan atas dirimu sendiri sangat rendah tidak terbatas, aku juga minta tolong Anda harus memiliki pandangan estetika."

Sebenarnya Yun Jianyue termasuk cantik, fitur wajahnya indah, matanya jernih, giginya putih, bentuk wajahnya kecil, memiliki kulit yang putih dan halus, juga rambut hitam yang panjang mengkilap. Ia tidak pernah memakai kosmetik di wajahnya, tidak ada bau kosmetik yang vulgar. Wajahnya begitu bersih dan elegan seperti bunga teratai, semakin enak dilihat pada setiap kali pertemuan.

Tetapi Gu Zhishen sengaja tidak memujinya, ia suka melihat Yun Jianyue mengamuk, imut dan lucu sekali!

"Kamu boleh menghina rekan kerjaku tapi kamu tidak boleh menghina kecantikanku, meski begini, aku juga merupakan primadona yang cantik di perusahaan kami."

Semua ucapannya ini terlontar karena pohon yang bernama Gu Zhishen ini! Sekarang ini semua rekan kerjanya menyapa dan bertindak sopan kepadanya karena Gu Zhishen.

Sebelum Gu Zhishen melanjutkan percakapan mereka berdua, dari luar kamar mandi tiba-tiba terdengar suara Chen Xiaoxiao, "Jianyue, kamu masih mandi?"

Dalam seketika arwah Yun Jianyue bagaikan mau terbang keluar karena ketakutan. Ekspresi wajahnya sangat panik hingga kehilangan ketenangannya. Ia mengelilingi kamar mandi untuk berusaha menyembunyikan dirinya, kemudian ia pun kepikir...

Ini adalah kamar mandinya, untuk apa dirinya sembunyi!

Bila ingin bersembunyi, harusnya Gu Zhishen ini yang berusaha disembunyikannya!

Takut suaranya didengar oleh Chen Xiaoxiao, ia mengecilkan nadanya dan berkata ke Gu Zhishen, "Kamu cepat sembunyi dulu!" 

Dibandingkan dengan Yun Jianyue yang sangat panik, Gu ZHishen malah berdiri santai dengan ekspresi wajah yang tenang. Dengan santai ia bertanya kembali, "Kenapa aku harus sembunyi?"

Kapan Gu Zhishen merasa sangat malu hingga ingin menyembunyikan diri?

Sekarang ini Gu Zhishen sangat ingin Chen Xiaoxiao segera masuk saja ke kamar mandi, melihat dirinya sedang berada di kamar mandi bersama Yun Jianyue yang telanjang. Setelahnya, ia tidak perlu memikirkan cara lain untuk memberitahukan hubungannya dengan Yun Jianyue.

"Shish!" Satu tangan Yun Jianyue mengambil handuk mandinya yang masih menutupi badannya, satu tangannya lagi ia menutupi mulut Gu Zhishen, "Suaramu lebih kecil lagi, jangan sampai ibuku mendengarnya!"

"Jianyue..." Langkah kaki dan suara Chen Xiaoxiao semakin mendekat, "Kamu di dalam kamar mandi, kah?"

"Aa… ibu… aku sedang mandi!" Yun Jianyue melotot ke Gu Zhishen. Ia mengisyaratkan dirinya jangan mengeluarkan suara apapun.

"Kamu mandi tidak membuka pancuran air?" Chen Xiaoxiao merasa sangat aneh!

Yun Jianyue menoleh ke pintu kaca kamar mandinya dan terlihat sebuah bayangan di celah bawah pintunya. Ia pun mulai berkeringat dingin karena ketakutan, "Aku sudah selesai mandi, sekarang sedang mengeringkan badanku!"

"Oo!" Chen Xiaoxiao berdiri di depan pintu kamar mandi dan tidak bermaksud mau pergi, "Jianyue, kamu buka pintu dulu, ada yang mau ibu tanyakan kepadamu!"

Mendengar kata-kata ibunya, ia hampir jatuh ke lantai. Untung Gu Zhishen sempat menangkapnya.

Melihat pintu kamar mandinya sudah mau dibuka oleh ibunya, otak Yun Jianyue pun tersisa satu kata saja, 'Matilah'


Load failed, please RETRY

Quà tặng

Quà tặng -- Nhận quà

    Đặt mua hàng loạt

    Mục lục

    Cài đặt hiển thị

    Nền

    Phông

    Kích thước

    Việc quản lý bình luận chương

    Viết đánh giá Trạng thái đọc: C32
    Không đăng được. Vui lòng thử lại
    • Chất lượng dịch thuật
    • Tính ổn định của các bản cập nhật
    • Phát triển câu chuyện
    • Thiết kế nhân vật
    • Bối cảnh thế giới

    Tổng điểm 0.0

    Đánh giá được đăng thành công! Đọc thêm đánh giá
    Báo cáo nội dung không phù hợp
    lỗi Mẹo

    Báo cáo hành động bất lương

    Chú thích đoạn văn

    Đăng nhập