Di depan pintu eboni berlapis emas, Fiennes berdiri tegak. Ia mengenakan setelan berwarna coklat berkerah dengan kemeja putih polos di dalamnya dikancing dengan cermat, ia memandang Su Wan dengan acuh, wajahnya tampak begitu tenang.
Sejujurnya sulit untuk berpakaian elegan dalam pakaian berwarna coklat yang dirancang dengan seperti ini, namun Fiennes memiliki aura yang sangat elegan. Ia seperti seorang kaisar yang berpatroli di wilayahnya.
"Nona Su, apakah kamu sudah bangun? Apa yang kamu cari?" ujarnya, sudut bibir Fiennes tersenyum, meskipun itu adalah kalimat interogatif, namun tidak terdengar sedikitpun pertanyaan di dalamnya.
Su Wan merasa canggung, ia tidak memiliki kekuatan, ia pun hanya bisa berdiri perlahan dan bersandar di bar sebelahnya dan berkata, "Tuan Fiennes, lama tidak bertemu."