Sesaat, suasananya terasa sangat canggung.
Perhatian Su Wan langsung tertuju pada sepupunya, Su Yurou. Kemudian, pandangannya menyapu semua orang di ruang tamu ini.
Saat ini, di rumah kakek Su Wan sedang diadakan pesta keluarga. Semua keluarganya berkumpul di sini, mulai dari kakek, nenek, paman, sepupu, serta tunangannya.
Su Wan merasa sakit hati. Jelas, mereka telah merestui hubungan Su Yurou dan Gu Zihang. Mungkin mereka sudah lama menganggap Su Wan sebagai orang luar.
Yang pertama bereaksi adalah Gu Zihang, "Su Wan, mengapa kau kembali begitu awal? Bukankah kau belajar di Negara Dongchen..."
Dengan ekspresi khawatir, Su Yurou menyela kata-kata Gu Zihang, "Su Wan, kenapa kau tidak bilang kalau akan pulang? Kau hanya bertindak sesuka hatimu. Kami bahkan belum menyiapkan apa-apa untukmu."
Suara Su Yurou sangat merdu. Tapi ia menganggap Su Wan bertindak sesuka hati. Padahal dialah yang menilai Su Wan seenaknya...
Sebenarnya, hanya kakek dan neneknya yang tinggal di villa ini, jadi Su Wan pulang sendirian untuk memberi mereka kejutan. Tapi kenyataannya, justru mereka yang memberinya kejutan.
Su Wan menarik napas dalam-dalam dan menahan agar air matanya tidak menetes.
"Kak Yurou, kalau aku bilang pada kalian, bukankah aku tidak bisa melihat pemandangan yang begitu indah ini? Kalian diam-diam mendiskusikan pernikahanmu dengan Zihang?"
Kemudian, Kakek Su, Su Heng, berdiri dan menegur Su Wan.
Su Heng berkata dengan dingin, "Su Wan, kau baru saja pulang, jangan membuat masalah. Hari ini ada tamu, jangan mengumbar masalah keluarga kita."
Su Yurou berkata dengan khawatir, "Benar, Su Wan. Kakak bisa mengerti emosimu saat ini, tapi hari ini masalahnya sangat rumit, jadi kami akan menjelaskannya padamu nanti."
Bahkan Gu Zihang juga berdiri dan menegurnya, "Su Wan, kau jangan terlalu manja."
Mendengar kata-kata Gu Zihang, Su Wan menatap mereka dengan tatapan kosong.
Ternyata di mata mereka, kepulangannya hanyalah sebuah lelucon. Mereka menganggapnya bertindak sesuka hati...
Sebagai orang asing di sana, Lu Qingyu hanya tersenyum kecil, "Aku tidak menyangka bisa melihat pertunjukan bagus hari ini."
Saat itu, ayah Su Yurou, Su Jiankai, berdiri dan berkata dengan suara dingin, "Tuan Lu, ini adalah urusan pribadi keluarga kami. Anda adalah orang luar, jadi sebaiknya jangan ikut campur."
"Bagaimana kalau aku ingin ikut campur?" Lu Qingyu melirik Su Jiankai dengan jijik, lalu memandang Su Wan.
Dia melihat bahwa Su Wan berusaha menahan air matanya agar tak menetes, dan tubuhnya bergetar.
Ketika Lu Qingyu hendak mengatakan sesuatu, tiba-tiba ponselnya bergetar. Setelah melihat isi pesan teks tersebut, raut wajahnya tiba-tiba berubah.
Lu Qingyu memandang Su Wan dan berkata, "Ada hal penting yang harus aku urus, jadi sepertinya aku tidak bisa membantumu."
Setelah selesai berbicara, ia langsung pergi.
Su Wan menutup matanya perlahan dan menenangkan emosinya saat ini, tapi tangannya masih terkepal erat.
"Sekarang orang itu sudah pergi. Bisakah kalian memberiku penjelasan?"
Mendengar pertanyaan Su Wan, Su Yurou memandang Gu Zihang dengan tak berdaya.
Gu Zihang menyentuh rambut Su Yurou dengan lembut dan memandang Su Wan dengan rasa bersalah, "Maaf, Su Wan. Kami bersalah padamu. Sebenarnya aku ingin menjelaskannya padamu, tapi aku tidak tahu bagaimana mengatakannya."
Melihat kemesraan antara keduanya, Su Wan merasa sangat sakit hati.
"Jadi kau bisa bermesraan dengan kakakku, tapi juga mengirim pesan padaku?"
Gu Zihang tidak tahu harus berkata apa.
Su Yurou merasakan kekakuan tubuh Gu Zihang.
"Su Wan, bisakah kau tidak memaksa Zihang? Dia juga ingin menjelaskannya padamu sebelumnya, tapi dia mengkhawatirkan situasimu dan takut menyakiti hatimu. Jadi dia tidak menjelaskannya sampai sekarang. Lagi pula, kami tidak tahu kalau kau akan kembali secepat ini..."
Padahal, merekalah yang mengkhianati Su Wan, tapi mengapa dia diperlakukan seperti orang jahat?
Hati Su Wan sangat sakit, seolah-olah ditusuk oleh jarum tajam. "Kalau kalian memang khawatir dan takut menyakitiku, kalian pasti tidak akan mengkhianatiku."
Akhirnya, Su Heng tidak bisa menahan diri. Dia memukul meja dengan keras.
"Cukup! Su Wan, bukankah hari ini kau sudah cukup memalukan! Tenanglah dulu. Zihang dan Yurou saling mencintai, jadi jangan menyalahkan mereka berdua lagi."
Mereka saling mencintai? Memangnya dulu Su Wan dan Gu Zihang tidak saling mencintai?
"Su Wan, waktu itu kau masih muda. Sebenarnya, aku menganggapmu sebagai adik perempuanku sendiri. Yang lalu biarlah berlalu. Sekarang Yurou sudah menjadi wanitaku..."
Mendengar kata-kata ini, tubuh Su Wan terasa lemas dan tidak bertenaga.
Apa yang harus dia lakukan? Su Wan akan kehilangan Gu Zihang, yang pernah berjanji untuk menjaganya seumur hidup.
Su Wan menundukkan kepalanya dan tertawa keras, lalu dia berlari keluar.
Di luar sedang hujan deras. Sosok yang sedang sedih itu menghilang di pandangan mereka.