Memang benar kalau tugas laki-laki adalah pekerjaan yang berhubungan dengan sesuatu yang berat-berat...
Tapi barang dan manusia, terutama wanita adalah sesuatu yang berbeda!
"...."
Alhasil semua orang disana menatap Samael dengan mata kosong.
Samael dengan wajah setebal tembok cina berkata tanpa malu-malu: "Apa, apakah kalian ingin menggendong Agnes ke rumah? Atau kalian ingin membiarkan pelayan laki-laki yang melakukannya?"
"Mereka lebih tidak bisa dipercaya dibanding aku !!!"
Samael sendiri langsung memeluk Agnes dalam pelukan putri, dan berjalan dengan gagah berani menuju rumah pantai dibawah tatapan kosong semua orang.
Hantu percaya jika keduanya ditinggalkan berdua sendirian, ditambah sang wanita masih mabuk!
"Lepaskan Agnes atau kupanggil polisi !!!" x7
"Haha! Panggil, panggil FBI jika perlu, aku Samael Duodere tidak takut pada Api !!!!!!"
Samael tetap berjalan dengan langkah berani, sembari tangan kasarnya terkadang mengambil kesempatan pada Agnes yang mabuk.
Agnes sendiri, dia terlihat menatap Samael dengan bingung: "Puah! Ada tiga! Lima.... tujuh? Hehehe...Wuiiii, Dunia berputar-putar....Nggghpppp !!!"
"Ah ah ah, jangan muntah, jangan muntah!"
Langkah kakinya segera dipercepat ketika melihat bahwa Agnes terlihat akan muntah disana.
Pada akhirnya sosok keduanya menghilang, dan tujuh wanita lainnya hanya bisa menghela nafas pada saat ini.
Laelia sendiri yang menepuk dahinya berkata, "Kita biarkan saja keduanya bersama. Tapi jika lima menit Samael tidak kembali, Chelsea, seret dia!"
"Diterima perintahnya, Nyonya!"
Melihat gerakan hormat militer Chelsea, Laelia hanya tersenyum. Dan alasan kenapa dia menyuruh Chelsea, itu karena dia adalah salah satu wanita di kelompok yang menurutnya tidak terpengaruh oleh womanizer Samael.
Dan ketika Chelsea menerima perintah, Kalika tiba-tiba memikirkan sesuatu dan sebuah senyuman tersungging di wajah cantiknya.
Lucy yang melihat ini segera mencubit pinggangnya dan berbisik, "Jangan berani keluar dari pandanganku, jika tidak...Huh!"
"Ouch, ouch, sakit, sakit... Lucy bau! Beraninya kau, ahh, jangan lari!"
Mengabaikan kedua anjing dan kucing itu, Alisha sendiri menatap diam belakang punggung Samael, dan setelah dia mendengus kesal, dia pergi untuk bermain kembang api bersama Atira disana.
Di sisi lain, Samael sudah sampai di kamar Agnes, dan disana dia menempatkan Agnes ke kursi dulu sebelum melakukan sesuatu pada kasurnya.
"Nah, ini seharusnya sudah cukup. Tapi....Ugh, bau alkohol dan daging"
Samael mengerutkan kening dan hidungnya setelah mencium bau muntahan di dada dan celananya.
Agnes sendiri, dia terlihat sudah tertidur disana. Tapi bekas muntahan di badannya jelas tidak mungkin untuk dibiarkan bukan?
Jadi, bukannya membawa Agnes langsung ke kasur, tapi malah membawanya ke kamar mandi disana.
Wurrr....
Air dingin langsung memancar dari shower dan itu langsung membangunkan Agnes disana!
Tapi meski begitu kepalanya masih bingung, dan karena suhu dingin ini, Agnes tanpa sadar memeluk Samael yang hangat disana.
Samael sudah menduga ini akan terjadi, dan diam-diam dia merasakan sesuatu yang kenyal di dadanya, dan setelah beberapa detik menikmati ini, dia dengan lembut mendudukkan Agnes ke kursi kecil.
"Jangan bergerak, biarkan aku membersihkan muntahanmu. Sungguh...apa yang kau makan, baunya menjijikkan."
Agnes cemberut dan berkata, "Aku makan...Ugh, tidak...nyaman! Buka, buka .."
Sebelum Samael bereaksi, Agnes tiba-tiba membuka ikatan tali dari bra bikini nya dan membuat kelinci besar putih itu memantul di depan mata Samael!
Samael sendiri tanpa sadar menyentuh dua benda lembut, kenyal dan besar itu dan memainkannya, termasuk ceri kecilnya disana.
"Ya, kekenyalan ini masih sama seperti dalam ingatanku. Tapi ukurannya, kurasa agak lebih kecil....Nah, mengingat aku selalu memainkan milik Agnes disana, wajar jika dia menjadi lebih besar."
"Tapi ..Hoho, kepadatan Agnes disini masih sangat baik. Seperti yang diharapkan dari introvert..."
Gerakan menguleni Samael membuat Agnes mendesah ringan, dan ketika dia mencubit putingnya dengan sangat nakal, rintihan indah Agnes tiba-tiba terdengar yang membuat Samael menjadi bersemangat!
Tiba-tiba dia mengambil sabun, dan dia mulai mengolesi seluruh tubuh bagian atas Agnes dengan sabun yang berwarna putih dan harum disana.
"Nnnhhh....Tidak, Nnyhaaa ..."
Disaat Samael terlihat bersenang-senang disana, suara pintu terbuka dari luar terdengar dan itu membuatnya tersadar!
Melihat mahakarya yang dia buat pada Agnes, dia hanya bisa berbisik: "Sialan, aku kelewatan...."
Diluar sendiri, Chelsea yang sudah bergerak atas perintah Laelia mengerutkan keningnya saat melihat keadaan kosong di ruangan Agnes.
Terlihat bahwa di kasur ada tonjolan sesuatu disana, dan Chelsea dengan mendengus dingin membukanya dengan cepat.
Wush...
"Benar saja, ada yang main-main! Hah!" kata Chelsea setelah melihat bahwa dibawah selimut adalah sebuah bantal.
Tiba-tiba dia berjalan ke arah kamar mandi, dan saat berikutnya setelah dia membuka pintu, dia melihat bayangan seseorang dari pintu kedua dari kamar mandi.
"Samael! Aku menangkapmu bermain-main !!!"
Clack...
Pintu kedua kamar mandi terbuka, dan Samael muncul yang membuat mata Chelsea membelak lebar!
Alasan kenapa dia bereaksi seperti ini, karena....
"Kenapa kau telanjang, Babi busuk !!!"
"Aku mandi, wajar jika telanjang." jawab Samael dengan tenang.
Saat berikutnya, ketika Chelsea ingin berbalik untuk menutup matanya dari batang menjuntai jelek Samael, Samael sendiri tiba-tiba menarik tangan Chelsea dan memeluknya!
"Kau!"
"Apa? Aku apa?" Samael menggesek batang kerasnya yang sudah mengeras ke perut Chelsea, dan rasa panas itu membuat tubuhnya bergetar!
Melihat Chelsea berusaha untuk pergi dari dirinya, dia hanya tersenyum dan mendekatkan wajahnya ke sisi wajah cantik wanita itu
Dia berbisik, "Kau tahu, sebenarnya aku masih serakah pada tubuhmu sejak lama. Harus diingat pula, aku masih punya dendam padamu, tahu?"
"....Aku, akan benar-benar memasukkanmu ke penjara atas pelecehan!"
"Lalu sebelum itu, kau percaya aku akan memberimu benih dalam perutmu ini?" kata Samael sambil menggosok perut Chelsea sendiri dengan batang kerasnya.
Chelsea akhirnya ketakutan pada saat ini, tapi dia masih keras kepala dan berteriak:
"Kalau begitu lakukanlah! Aku tidak takut! Tentu saja, jika...kau berani? Hmm ?!"
Samael segera mencium Chelsea, dan disana dia membuat Chelsea memeluknya dalam bentuk depan dan membawanya kedalam Kamar mandi yang masih ada Agnes yang duduk linglung disana.
Kemudian setelah beberapa detik berciuman, Samael langsung merusak bra bikini nya sehingga kelinci putih besarnya langsung terlihat!
Dengan senyuman jahat dia berkata, "Kau pikir aku takut? Konyol, apa yang kau hadapi adalah Samael..."
"Bajingan paling besar di Dunia !!!"
Setelah itu, Samael mencium Chelsea sekali lagi, dan selagi keduanya berciuman, dia memainkan dada Chelsea yang bergetar seperti jeli disana.
"Nnnhhh...Puahh, tidak! Hentikan....Huah, Cnnhh....Nmmm..."
Samael benar-benar melampiaskan dirinya kedalam Chelsea, dan bahkan dia tidak peduli dengan Agnes pada saat ini.
Keduanya berciuman seolah-olah tidak ada hari esok, sampai akhirnya Samael menyudahi ciuman karena Chelsea menggigit bibirnya hingga berdarah disana.
Dia mengelap darah bercampur air liur keduanya disana, lalu dia menyipitkan matanya pada Chelsea yang ternyata sudah menyimpan air mata di sudut matanya disana.
"Apakah kau menangis?"
"Tidak!"
Kemudian dia menghembuskan nafasnya dan berkata: "Anggap saja ini hukumanku untukmu. Aku tidak akan meminta maaf pada apa yang kulakukan padamu sekarang."
"Apa?" Chelsea membelakkan matanya mendengar ini.
Dia menggigit bibir bagian bawahnya dengan wajah menyakitkan, tapi pada akhirnya dia hanya mengatakan dua kata kepadanya, dan itu adalah kata-kata yang pantas Samael dapatkan.
"Aku membencimu."
"Kebetulan, aku juga sama membencimu." Samael duduk dibelakang Agnes disana dan berkata, "Tentu saja aku tahu kau adalah wanita yang kuat, tapi jika kau ingin menangis, menangislah disini. Atau mungkin kau ingin meminjam pundakku?"
"Kau sialan! Pria yang menjijikkan, tidak seharusnya ada seorang pria sepertimu !!!" Chelsea meraung marah disana.
Dan Samael sendiri sekali lagi membantu Agnes yang masih belum sadar untuk mandi dengan kedua tangannya yang penuh dengan sabun.
Dia menoleh ke arah Chelsea yang marah padanya, dan kemudian dia menghela nafas: "Chelsea, dengarkan."
"Aku tidak mau mendengarnya!"
"Kalau begitu keluar. Jika tidak bantu aku mandi bersama, apa pilihanmu bukan urusanku, paham?"
Samael dengan wajah kosong berkata, "Jangan berharap kau ingin aku memperlakukanmu seperti wanita yang lain. Karena kita pada dasarnya memiliki hak dan hal yang sama .... Kau adalah wanita tipe yang ingin berdiri di atas, sedangkan aku adalah orang yang ada di atas."
"Lalu apa yang ingin kau katakan?" Chelsea mencibir disana dengan mata dingin, "Kau ingin mengatakan bahwa aku tidak pantas untukmu?"
"...." Samael tidak menatap Chelsea, tapi bibirnya masih bergerak mengeluarkan kalimat: "Kau yang sekarang, memang tidak cocok untukku."
"....Sial!"
Kata-kata umpatan sekali lagi keluar dari mulut Chelsea.
Samael sendiri tetap tidak mengatakan apapun, sampai akhirnya Chelsea yang menggertakkan giginya saat mengeluarkan kalimat:
"Aku pasti akan menjadi wanita yang setara...tidak, melebihi dirimu! Ini adalah kebanggaanku, dengarkan ini!"
Samael yang setahun bekerja dengan Chelsea sebenarnya tahu bahwa Chelsea di Dunia ini memang memiliki kemampuan yang mungkin sama dengan Chelsea di Dunia sana.
Dan apa yang sedang dia lakukan tadi, selain untuk melampiaskan diri, itu juga untuk mendorong potensi Chelsea.
Apa yang paling dia benci adalah menghamburkan potensi seseorang, dan dia tidak puas dengan Chelsea yang hanya menjadi sekretaris Lucy!
Dia bisa mendaki lebih tinggi!
Untuk melakukan itu dia perlu dorongan dari objek. Dan objek untuk mendorongnya tentu saja adalah dirinya sendiri, dengan cara membuatnya membenci dirinya sendiri!
Jangan terlalu cepat menyimpulkan sesuatu, dan jangan terlalu cepat memikirkan kekurangan sesuatu dari apa yang sebenarnya Samael lakukan.
Bukannya dia memperlakukan Chelsea seperti seorang pelacur, tapi sebenarnya, karena dia tahu Chelsea lebih dari yang lain, dia bersedia membuatnya membenci dirinya sendiri agar dia berkembang.
Bukankah ini sangat gentle? Tentu saja, lagipula ini adalah Samael~
Ditambah, benci dan cinta adalah satu perbedaan tipis...
Dan misalkan Chelsea ternyata pada akhirnya menyimpan perasaan padanya...
Well, mungkin Samael akan mengatakan bahwa dia mungkin akan mempertimbangkan Chelsea sendiri!~
"Dan sekarang!" Chelsea langsung duduk berlutut dibelakang Samael dan menyentuh punggungnya: "Aku akan membasuh punggungmu, paling tidak aku tidak ingin dianggap kalah darimu yang menghinaku!"
"...."
Samael merasa bahwa Chelsea agak terlalu mudah terpancing emosi, tapi karena masalahnya seperti ini....
"Lakukan saja."
"Humph!"
Tiga orang, dengan dua wanita cantik dan satu pria sedang berada dalam satu kamar mandi yang lumayan sempit, dan dua diantaranya sedang membasuh tubuh satu sama lain disana.
Dengan menyeluruh Samael membersihkan badan Agnes, terutama di dua tempat terpentingnya dengan sangat teliti.
Di sisi lain, Chelsea dengan raut wajah jijik membersihkan Samael dari atas kepala sampai ujung kaki, termasuk joni kecilnya disana yang sekali menyemburkan beban muatannya pada Chelsea pada waktu itu.
Setelah sepuluh menit mandi, Agnes dengan tenang tidur di ranjang, sementara Samael pergi entah kemana.
Hanya Chelsea yang kembali ke kelompok mengenakan pakaian, bukannya bikini.
"Kenapa kau sangat lama?" tanya Laelia pada Chelsea, "Dan kenapa kau memakai pakaian lengkap?"
Dengan raut wajah kesal Chelsea berkata, "Aku terpaksa mandi karena harus membantu muntahan Agnes. Kalian juga pasti akan melakukan hal yang sama bukan?"
"Begitukah? Lalu...Samael?"
Dengan acuh tak acuh dia menjawab, "Dia awalnya ingin masuk dengan Agnes yang mabuk ke kamar mandi, tapi aku datang tepat waktu!"
"Aku mengusirnya, dan sebagai balasannya akulah yang harus memandikan Agnes disana. Agak berat, dan dua bom itu....sial, aku ingin sekali meremasnya hingga hancur."
"Ehhhh..." x6
Pada saat ini, Alisha tiba-tiba melihat sekeliling: "Sepertinya tidak ada yang hilang disini, jadi Samael seharusnya tidak main dibelakang Laelia dan Atira sekarang..."
Kalika langsung menundukkan kepalanya untuk minum pada saaf kata-kata ini keluar.
Dia tidak bisa mengatakan bahwa dia berencana melakukan itu dengan Samael oke?
Dan Atira sendiri, dengan menopang pipinya dia tersenyum pahit: "Samael benar-benar seorang womanizer, meskipun itu ada kaitannya dengan dia yang bajingan sih."
"Justru aku bingung denganmu Atira." Lucy bertanya, "Seharusnya kau adalah wanita yang paling membenci bajingan karena masalah itu, tapi anehnya kau malah menikah dengan Samael?"
"Ahhahaha..." Atira tersenyum kaku, lalu dia menggelengkan kepalanya: "Aku sudah terlanjur mencintainya sekarang. Ditambah, Samael masih cakap dan perhatian pada keluarganya."
"Atira benar." Laelia setuju: "Ditambah, meski bajingan, tingkat bajingan Samael atau bahkan Har sebenarnya adalah sesuai yang jarang atau bahkan langka. Karena mereka berani bertanggung jawab."
"Hoho, dua kalimat dari sang Istri kepada suaminya? Yahhh, aku agak iri jika seperti itu. Apakah aku harus mencari calon suami segera?" kata Nirenga dengan lelucon.
Yang lain tertawa pada saat ini, dan Chelsea sendiri, meski tertawa di luar, dalam hatinya dia mengingat kata-kata Samael tadi sebelum sampai kesini:
"""Jika kau ingin berjalan bersamaku, maka dalam lima tahun, panjat tahta yang sama denganku. Saat itu, aku akan merubah mindsetku padamu."""
Tangan yang memegang kaleng minuman itu dipererat, dan diam-diam dia bersumpah:
– Tidak perlu lima tahun, tiga tahun....aku pasti akan sejajar denganmu !!!
Bạn cũng có thể thích
bình luận đoạn văn
Tính năng bình luận đoạn văn hiện đã có trên Web! Di chuyển chuột qua bất kỳ đoạn nào và nhấp vào biểu tượng để thêm nhận xét của bạn.
Ngoài ra, bạn luôn có thể tắt / bật nó trong Cài đặt.
ĐÃ NHẬN ĐƯỢC