Tải xuống ứng dụng
85% CARAKU / Chapter 17: Kecelakaan

Chương 17: Kecelakaan

Setelah sembuh, Vio sama Aldi beraktivitas seperti biasanya. Banyak berkas yang belum di tangani, selama Vio sakit membuat Vio sering pulang terlambat,

Terdengar nada pesan masuk di handphone Vio, Vio tersenyum,

*Jangan telat makan ya!

Love U

Vio langsung menghubungi orang yang mengirim pesan tersebut dan terbubung,

"Ya Vi... " suara Aldi terdengar tenang, setenang air telaga membuat hati Vio adem,

"Kangen..." Akhirnya kata itu yang keluar dari mulut Vio, suara Vio manja. Terdengar suara tawa di sebrang sana.

"Aku pulang telat hari ini..." kata - kata Aldi membuat Vio semakin kangen.

"Kamu sudah makan?" Vio bertanya, sambil merenggangkan ototnya yang sedikit kaku,

"Belum, sebentar lagi." jawab Aldi,

"Jangan lupa makan dan jangan lupa juga sama Vio," Di ujung kata Vio membuat penekanan, "Vio kamu sudah gila..." gumam Vio,

"Iya Vio." jawabnya lembut,

"Bye..." akhirnya Vio menyerah,

"Bye... " Vio menutup telepon dan mengakhiri pekerjaannya, Vio mampir membeli makanan dan Coffee, kemudian menuju RS tempat Aldi bekerja.

Pintu ruangan Aldi, Vio ketuk.

"Masuk..." suaranya pelan namun tegas, Vio masuk dan melemparkan senyuman...

"Vio kenapa ke sini? pulang, istirahat!" perintahnya, Vio memeluk Aldi dan mengecup bibirnya,

"Vio tau kamu belum makan, Vio khawatir," Vio melangkah dan menyiapkan makan malam di meja .

"Vio suapin?" Aldi menggeleng sambil memeluk Vio, rasa capeknya hilang seketika kalau bersama Vio apalagi melihat senyumnya, Aldi duduk dan mulai makan, hanya ini yang bisa Vio lakukan agar Aldi tidak jenuh dengan pekerjaannya.

"Aku pulang jam 11 Vi," di sela- sela makannya, memandang Vio,

"Vio boleh nunggu?" Aldi menatap Vio kurang setuju,

"Vio tidak capek kok, kita pulang bareng."

"Baiklah." Aldi mengalah,

Setelah makan, Vio membersihkan meja dan duduk di sofa sementara Aldi sibuk ngurusin pesien di UGD. Vio mengotak ngatik handphone sambil minum coffee....

Aldi masuk untuk mengajak Vio pulang, menggandengnya sampai masuk kedalam mobil, banyak mata yang melihatnya antara kagum melihat keserasiannya dan merasa iri ingin memiliki.

"Ku bilang jangan ke tempat kerjaku!" protes Aldi, Vio menatap manja.

"Memang kenapa? Vio kangen sama kamu," Vio cemberut,

"Banyak laki- laki yang liat kamu, baik dokter maupun perawat," kecemburuannya terlihat jelas, Vio tertawa...

"Mereka merasa sayang sama kamu karna cowok ganteng bisa tertarik sama Vio," jawab Vio,

"Yang liat kita tadi tu cowok semua Vi..." Aldi cemberut.

"Kan Vio sama kamu," Vio mengecup pipi Aldi

sehingga membuat Aldi diam. Mobil masuk parkiran Vio dan Aldi turun,

"Besok libur nginep dirumahku aja!" Aldi berbisik ke telinga Vio,

"Vio ganti baju dulu ya!" Aldi mengangguk.

Tak lama Vio datang ikut duduk di sofa, Aldi mendekat dan memeluk Vio terlihat mukanya sangat lelah,

"Sini Vio pijat!" Vio berdiri menghadap sofa dan mulai memijat, Aldi memejamkan matanya dan terlelap. Vio mengambil bantal di sofa dan menembetulkan posisi tidur Aldi lalu menyelimutinya, Vio tidur di sampingnya memeluk erat Aldi dan tertidur juga.

Paginya Vio bangun duluan membuatkan sarapan. Vio menghampiri Aldi dan menciumnya membuat Aldi terbangun,

"Waktu sarapan udah hampir lewat." Suara Vio lembut, Aldi mengangguk.

"Kamu kecapean Al..." Vio menatap Aldi dengan cemas, "Jaga kesehatanmu!" Aldi mengecup kening Vio sekilas lalu masuk kekamar mandi untuk membersihkan diri,

Semua hari yang di lalui terasa indah, melewati waktu bersama terasa cepat berlalu, saling mencintai dan mengisi, itulah mereka...

Tetapi musibah datang di saat kebahagiaan itu terasa lengkap, mobil yang di kendarai Aldi mengalami kecelakaan cukup parah.

Vio yang sedang bekerja dengan cepat bergegas menuju RS, Vio berlari melewati lorong Rumah sakit. Vio melihat Aldi keluar dari ruang Operasi lalu Aldi di pindahkan ke ruang perawatan, Vio mengikutinya dengan kecemasan.

Vio duduk di kursi samping tempat tidur meraih tangan Aldi dan menciumnya, air matanya mengalir deras tanpa henti,

"Al... bangun! Vio ada di sini," Vio terisak, dadanya sesak melihat orang yang di cintainya terbaring lemah.

Perlahan Aldi membuka matanya dan...

"Vi... kenapa lampunya di matikan?" Vio tersentak dan segera memanggil dokter, Dokter datang memeriksanya,

"Di kepala dokter Aldi ada gumpalan darah itu kemungkinan mengganggu saraf mata tapi nanti setelah gumpalannya hilang matanya kemungkinan besar bisa melihat kembali, tapi butuh proses," baik Dok terimakasih informasinya.

Aldi terdiam mematung, terguncang mendengar penjelasan dokter barusan. Vio memeluk Aldi,

"Tidak apa- apa, Vio bisa menjadi matamu, setiap waktu kamu membutuhkannya."

"Tapi Vi aku sekarang tidak bisa menjagamu lagi, bahkan buat diri aku sendiri juga tidak bisa." Aldi meremas seprei.

"Hati kita yang saling menjaga." Vio mengecup kening Aldi, berusaha menguatkannya padahal hati Vio juga rapuh, melihat Aldi seperti ini,

Orang tua Aldi, Tante Nia dan Radit datang mereka terkejut mendengar apa yang terjadi dengan Aldi.

"Kamu ngebut Al?" suara Radit meminta penjelasan, Aldi menggeleng.

"Sepertinya, ada yang sengaja membuat aku kecelakaan, setelah aku pulang makan siang tiba- tiba rem mobil blong dan ada yang sengaja menabrak aku dari belakang di turunan, jadi mobilku tak terkendali," semua yang ada di situ bengong, Vio memeluk tubuh Aldi erat dan menangis,

"Tuhan masih menjagamu untukku Al, aku tidak sanggup jika harus kehilanganmu," Vio tidak sadar menghujani Aldi dengan ciuman,

"Aku baru saja di angkat jadi direktur RS tadi siang, tapi kalau kejadiannya begini aku tidak bisa bekerja," Wajah Aldi suram, Vio kembali memeluk Aldi.

"Untuk jabatanmu bisa di kejar nanti Al. Sekarang, kesehatanmu yang penting," suara Vio lembut menenangkan Aldi,

Vio mengurus semuanya dengan baik sampai akhirnya Aldi tertidur.

"Tan, bisa bicara sebentar?" Tante Nia mengangguk, Keduanya keluar ruangan meninggalkan Aldi,

Vio dan Tantenya duduk di kursi depan ruang rawat.

"Ada apa Vio...?" Tante Nia mengerutkan keningnya,

"Vio minta bantuan Tante lagi, Vio berniat mengurus Aldi dengan baik Jadi perusahaan..."

"Oke, Tante mengerti nanti ada orang kepercayaan Tante juga bisa bantu tante..."

"Vio cuma bisa bekerja di rumah Tan..."

"Tidak masalah Vio, bagaimana baiknya saja, semua penting, apalagi Aldi calon suamimu, Tante bisa mengerti," Suara bijak tante Nia membuat Vio tenang,

"Makasih Tante, maaf selalu merepotkan tante," Vio memeluk Tante Nia...

"Sama- sama sayang, tante orang tuamu, Tante pulang sekarang..." Vio mengangguk.

Dari dalam Aldi berteriak kesakitan, Vio

masuk kedalam dan melihat Aldi memegang kepalanya,

"Dit, bagaimana ini?" Vio menangis, Orang tua Aldi juga kebingungan.

"Eveknya bisa begini Vi... nanti lama- lama enggak, asal jangan setres aja." Radit menjelaskan karena kebetulan Radit dokter jaga malam ini.

Vio memeluk erat Aldi, lama - lama Aldi agak tenang.

"Vio ada di sini!" bisiknya lembut,

"Jangan pergi...!" pinta Aldi, menarik tubuh Vio kesisinya, "Iya ...Vio tidak akan kemana- mana." Vio naik ke tempat tidur di sebelah Aldi lalu memeluk Aldi, barulah Aldi tenang dan lama kelamaan terdengar dengkuran halus di telinga Vio.

"Yang sabar ya Vi!" mama Aldi menatap Vio penuh harap, Vio tersenyum dan menganggukan kepalanya

***

Hari ke 5, Aldi sudah di perbolehkan pulang karena hasil CT Scan gumpalan darah berkurang. Vio gembira mendengarnya.

"Kita bisa pulang sayank..." kata Vio, Aldi mengangguk, Vio di antar oleh sopir karena Aldi tidak mengizinkan Vio menyetir sendiri.

Sampai di rumah, Vio merapihkan semua barang- barang dan obat-obatan Aldi Mengganti baju Aldi dan mengajakmya tidur siang. Bi Imah yang membantu Vio mengerjakan pekerjaan rumah, datang pagi, sore pulang kerumah Vio dan Vio hanya menjaga Aldi, memastikan Aldi baik- baik aja.

***

Malam telah larut tapi Aldi belum tidur, Aldi masih duduk memeluk Vio.

"Vi aku pengen liat kamu tersenyum!"

"Tanpa melihat Vio, kamu juga pasti udah tau Vio lagi tersenyum atau sedih," dengan lembut Vio mengecup bibir Aldi, pindah ke kuping dan leher Aldi membuat Aldi tidak bisa menahan hasratnya Aldi membalas ciuman Vio dan akhirnya mereka menuntaskannya hingga terkapar lemas dan tertidur pulas.

Ini semua Vio lakukan agar Aldi tidak berfikiran macam- macam tentangnya.


Load failed, please RETRY

Tình trạng nguồn điện hàng tuần

Rank -- Xếp hạng Quyền lực
Stone -- Đá Quyền lực

Đặt mua hàng loạt

Mục lục

Cài đặt hiển thị

Nền

Phông

Kích thước

Việc quản lý bình luận chương

Viết đánh giá Trạng thái đọc: C17
Không đăng được. Vui lòng thử lại
  • Chất lượng bài viết
  • Tính ổn định của các bản cập nhật
  • Phát triển câu chuyện
  • Thiết kế nhân vật
  • Bối cảnh thế giới

Tổng điểm 0.0

Đánh giá được đăng thành công! Đọc thêm đánh giá
Bình chọn với Đá sức mạnh
Rank NO.-- Bảng xếp hạng PS
Stone -- Power Stone
Báo cáo nội dung không phù hợp
lỗi Mẹo

Báo cáo hành động bất lương

Chú thích đoạn văn

Đăng nhập