***
Pangeran sangat merasa kesal dengan cerewetnya kekasihnya itu, ia menyandarkan tubuhnya dibangku mobil yang dikendarai supirnya itu ia meletakkan kepalanya dibangku dan memejamkan matanya,
Sekitar 20 menit berkendara pangeran pun sampai dibandara pangeran pun segera keluar dari dalam mobil yang pintunya sudah dibukakan oleh supirnya. Ia meregangkan ototnya menarik nafasnya begitu dalam dan menghembukannya lagi melirik kesegala arah seakan berat sekali ia meninggalkan negaranya itu.Ia memakai kacamata hitamnya dan merapikan jaket hitam yang yang ia pakai.
Pangeran pun beranjak segera mengeluarkan koper dan tasnya yang didalam bagasi yang sedang hendak dikeluarkan oleh supirnya pak Imam.
Saat pangeran hendak masuk kedalam bandara tiba-tiba datang sebuah mobil sport Merah dan pemiliknya keluar bersama seorang temannya,
salah satu dari kedua pemuda itu memakai kaca mata hitam dengan baju kaos yang dipadu padankan dengan celana Levis dan sepatu but coklat yang terlihat begitu tampannya menambah kesan maskulin,ia adalah Abas Humair putra dari salah satu pengusaha sukses dainegara X yaitu tuan Abdur Humair.
Sedangkan pemuda yang satunya memakai kemeja hitam yang membuka beberapa kancing bajunya sehingga terlihat dada bidangnya sedikit, ia memadu padankan dengan celana Levis dan sepatu dengan tatanan rambut yang begitu rapi, huh ia begitu tampan tak kalah tampan dari tamannya ia adalah Datan Ahmet Putra dari konglomerat tuan ounur Ahmet.
"Fatih" panggil dua pemuda itu yang berjalan kearahnya.
Pangeran pun menoleh dan langsung tersenyum melihat yang memanggilnya adalah dua sahabatnya Abas dan Datan.
"Hei men kenapa kalian kemari", tanya pangeran sambill menjabat tangan sahabatnya Abas dan menyenggolkan bahu, begitu pula ke Datan.
"Tadi kami kerumahmu tapi kata bi Lila kau sudah pergi kebandara, Jadi kami langsung kemari" ujar Abas yang menjelaskan kedatangannya.
"Hei Fatih kenapa kau berangkat ke london hari ini bukannya lusa, dan kenapa kau tidak memberi tahu kami" tanya Datan dengan nada suara yang sedikit kesal.
" ia sebenarnya aku berangkat lusa namun aku mempercepatnya ada begitu banyak yang harus aku siapkan disana, aku sengaja tidak memberi tahu kalian takutnya kalian merengek ingin ikut aku ", jawab Fatih sambil tersenyum.
"Alasan aja" Datan yang menjawab dengan kesalnya, "kapan kau akan berangkat" tanya Abas.
"Setengah jam lagi, mari kita duduk disitu" menujuk kursi panjang, Mereka pun berjalan kesan dan duduk berjajar.
"Sebenarnya aku ingin ikut bersamamu sekalian aku ingin berlibur kesana" ucap Datan, "namun sayangnya aku akan menemui cilentku".
"ya sudah nanti saja setelah kau ada waktu senggang pergilah kesana, dan berlibur". ucap Fatih sambil menepuk pundak sahabatnya itu.
" sepertinya aku harus pergi sekarang", ucap Fatih sambil beranjak berdiri diikuti oleh kedua sahabatnya, "Baiklah hati-hati, hubungi kami jika kau sudah sampai" ucap Abas kemudian memeluk sahabatnya begitu pula dengan Datan.
kemudian Fatih berjalan masuk kedalam bandara, setelah Fatih masuk dan tak terlihat kedua sahabatnya itu pun pergi meninggalkan bandara.
Fatih menuju tempat check-in barang, setelah selesai ia kemudian meninggalkan tempat tersebut namun tiba-tiba seorang wanita tak sengaja menyenggol tubuh tegap Fatih.
"Maaf tuan..Maaf tuan" ucap wanita tersebut yang menunduk memunguti isi tasnya yang bertaburan akibat terlepas dari genggamannya saat menyenggol tubuh Fatih. Fatih pun membatu memunguti barang-barang wanita tersebut sesekali ia melirik wanita itu.
Wanita yang memakai setelan blazer yang senada dengan celananya, rambut hitam panjangnya menghalangi pandangan Fatih yang ingin melihat wajahnya.
"Terimakasih tuan ,sekali lagi saya minta maaf" ucap wanita itu tanpa melirik oemuda yang baru saja ia langgar, wanita itu pun langsung segera meninggalkan Fatih karna terdengar suara bahwa penerbangan London akan segera berangkat, jadi ia terburu meninggalkan Fatih.
Fatih yang terdiam tak bergeming masih memperhatikan wanita tersebut dan ia pun segera berjalan menuju tempat boarding. dan kemudian berjalan masuk kepesawat mencari tempat duduk di bangku VIP.
Tenyata ia duduk disamping wanita yang tadi menabrak tubuhnya.
Hai kakak-kakak semua terimakasih sudah mau membaca Novel ini.
Kakak-kakak yang baik hati jangan lupa dong habis baca tekan like, vote dan komen untuk novel ini.
Terimakasih ya, semoga kalian senang dengan cerita novel ini ya (•‿•).
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
HAI READERS
TOLONG DONG DUKUNG NOVEL INI, BERI COMMENTS, POWER STONES, COLLECTIONS DAN LIKE KALIAN.
AGAR NOVEL INI TERUS UP DENGAN CERITA YANG SELANJUTNYA DAN AGAR AKU LEBIH SEMANGAT GITU BUAT NULIS NOVELNYA.
MAAF YA AKU SENGAJA NULIS INI DIAWAL AGAR KALIAN GAK LUPA 😉
SELAMAT MEMBACA♥️✨
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Pangeran memasuki Pesawat menggunakan topi hitam, agar tidak ada yang mengenalinya, ia mencari tempat duduknya dibangku VVIP, ia meletakkan koper dan tasnya ditempat penyimpanan, kemudian ia duduk di bangkunya. Sambil menunggu penerbangan ia membaca buku yang ia bawa.
Tak selang beberapa lama datang seorang wanita yang duduk disampingnya, pangeran melirik sebentar wanita itu, dan ia menyadari bahwa wanita ini yang tadik menabraknya.
Wanita itu juga melirik pangeran bertepatan saat pangeran meliriknya, sontak wanita ini mengenal sosok pria disampingnya.
"Pangeran Abdul Fatihh" kata wanita tersebut sambil terheran bahagia.
(Bagaimana tidak bahagia, duduk disamping seorang putra Sultan, seakan mimpi aja gitukan masa bisa Putra Sultan, Seorang pangeran duduk disamping orang biasa, aduhhh...aduhh jadi pengen ngerasakanya, Apalagi pangerannya tamvan bingis, pakai topi lagi jadi nambah tanvanya 😅)
"sssitt," ucap pangeran sambil meletakkan jari telunjuknya dibibir seksinya yang merah kek bijj jambu.
wanita itu pun menganggukkan kepalanya dan tersenyum gak enak, kemudian ia melirik sana kemari mencoba mencari tau kenapa pangeran seakan menyembunyikan diri.
"Apa yang kamu cari" tanya pangeran dangan datar.
Sontak wanita itu menoleh lawan bicaranya, "Eh ti-dak" jawabnya dengan gugup.
" Terus kenapa kamu seakan mencari seseorang"
"Ah tidak, saya hanya heran saja kenapa pangeran seakan bersembunyi"
pangeran melirik wanita tersebut dan menutup bukunya.
"Saya bukan bersembunyi, tapi saya hanya ingin menutup identitas saya, agar tidak muncul keributan karna ada saya disini" uajar pangeran Fatih.
"Owhh bagitu" jawabnya sambil menganggukan kepalanya, "Owh iya perkenalkan nama saya Ayla Syafiqah" ia mengulurkan tangannya memperkenlakan diri.
pangeran pun meliriknya dan tangannya, kemudian ia menjabat tangan Ayla, sambik tersenyum tipis.
(jangan tanya ya kenapa pangeran ramah banget, gelar aja pangeran masa pangeran cuek,jutek, dan angkuh. kan jadi gak banget kalau dipanggil pangeran, sebagai pangeran putra sultan ya harus ramah kepada rakyat.😁)
"Kamu Ayla ke London ingin ngapaian, perjalanan bisnis ya" tanya pangeran dengan ramah kepada Ayla.
"Eh enggak pangeran, Aku kesana ingin melanjutkan studiku dibidang menejeman bisnis"
"pangeran kesana ingin ngapain" tanya Ayla
"owh bgeitu saya kira kamu lagi ingin meakukan perjalanan bisnis, Saya juga ingin melanjutkan studi saya disana dibidang politik"
"he.. he.. pasti pangeran ngeliat dari penampilan saya ya, yang kek gak banget kok dipandang seorang mahasiswa"
pangeran tersenyum gak enak karna takut menyinggung perasaan Ayla.
Ayla yang menyadari ekspresi pangeran kemudian ia tertawa kecil " ha..haha.. Santai aja pangeran, emang penampilan saya aja yang gak meyakinkan, saya tadi habis menjadi inspirator disalah satu kampus dinegara ini, saya diundang jadi inspirator karna saya mampu membangun usaha kuliner kecil-kecilan saya menjadi berkembang tidak hanya dinegara say tapi juga di beberapa negara " jelas Ayla
"waw gak nyangka kamu bisa membangun usaha kamu berkembang luas diusia kamu yang tergolong muda"
mendengar pujian pangeran sontak Ayla tersenyum merkah namun sedikit malu-malu.
(ya gimana enggak senang toh, pangeran guys pangeran muji 😍, huh serasa terbang kelangit ketujuh tu Ayla 😅)
"Terimakasih pangeran" ucap Ayla dengan hati yang berbunga-bunga.
" jangan panggil saya pangeran, panggil saja Fatih biar gak canggung"
mendengar kata pangeran makin terpesona Ayla dengan keramahan, kesederhanaan seorang pangeran Abdul Aqil Fatih Hanif.
Selama penerbangan mereka saling bercerita tentang kehidupan mereka, mereka terlihat sangan enjoy dan seakan menjadi teman, ya mereka jadi teman.
😍😍😍
— Chương tiếp theo sắp ra mắt — Viết đánh giá
Bạn cũng có thể thích
bình luận đoạn văn
Tính năng bình luận đoạn văn hiện đã có trên Web! Di chuyển chuột qua bất kỳ đoạn nào và nhấp vào biểu tượng để thêm nhận xét của bạn.
Ngoài ra, bạn luôn có thể tắt / bật nó trong Cài đặt.
ĐÃ NHẬN ĐƯỢC