Di sebuah kamar yg sangat luas, yg berisikan barang antik dan perhisan, terlihat seorang gadis, lebih tepatnya seorang tuan putri, tuan putri dengan rambut putih berkilau sepinggang sedang berdandan. Mata perak miliknya menatap pantulan dirinya dengan seksama, kulit putih, bibir tipis bergincu merah, mata khas bangasawan Otsutsuki, wajah tirus dan tubuh ramping birisi.
Ia adalah kaguya Otsutsuki, hime-sama kerajaan Shinjuu, tuan putri berumur 25 tahun ini adalah Pujaan dari seluruh negeri, tanah api, tanah timur, tanah petir bahkan tanah kuno yg dikatan sebagai ujung dunia pun mengenal kecantikan, keanggunan, ketenangan, kecerdasan dan pengaruh politik tuan putri satu ini.
Kaguya, diumurnya yg sudah memasuki 25 thn ini masihlah seorang single, sebagai tuan putri yg dikagumi seluruh kalangan seharusnya kaguya sudah mempunyai seorang pasangan, terlebih ia adalah anak tertua dari Raja hogoromo, memang sangat banyak permohonan yg ditujukan untuk kaguya, tapi tak pernah ada yg diterima, hal itu bukan karena Raja hogoromo menolak semua permohonan pertunangan yg diajukan untuk putrinya, tapi kaguya sendirinlah yg menolaknya. Menolak dengan cara halus, halus nan licik. Kaguya mengajukan persaratan bagi semua pangeran yg pantas untuk bersanding dengannya, persaratannya cukup mudah, yaitu mengalahkan kaguya dalam diskusi tertutup, jika ada diantara pangeran yg dirasa cukup pantas dan bisa mengalahkannya dalam beradu argumen, maka ia bersedia dipersunting, tapi sayangnya, dari 17 pangeran pernah mencoba, tak satupun yg berhasil menumbangkan sang tuan putri dalam diskusi pribadi yg diadakan di kerajaan para pangeran itu sendiri.
Tiba tiba
Tokk Tokk Took ( ketukan pintu )
" mohon maaf hime-sama, tapi saya datang atas perintah Yangmulia untuk menyampaikan sesuatu, bolehkah saya masuk hime-sama ?"
suara seorang pelayan perempuan dari luar kamar kaguya
" masuklah ! "
balas kaguya sambil terus menyisir rambutnya.
Kreeek.. tap...
Sang pelanyan tadi lansung masuk dan menutup pintu, ia berjalan beberapa langkah mendekati tirai sutra yg menghalagi ia dan sang hime-sama. Sang pelayan lansung berlutut dan menunggu sang tuan putri untuk bicara.
" Apa tamu ayah sudah datang ? "
Tanya kaguya tampa melihat kearah sang pelayan.
" Iya hime-sama, tamu Yangmulia sudah datang, beliau menyuruh hamba menemui anda untuk menyampaikan bah..."
" aku tau, aku akan kesana menemani ayah menyambut tamu dari tanah timur itu. "
Kaguya lansung memotong perkataan sang pelayan karena sedari tadi ia memang berdandan untuk menyambut tamu sang ayah. Kaguya adalah orang mengetahui tanggung jawabnya, suka atau tidak, jika ada tamu, maka berpenampilan sopan dan menarik saat menyambut tamu adalah tugasnya sebagai permata kerajaan Shinjuu.
Kaguya lansung berdiri dan berjalan hendak keluar dari kamar miliknya, melewati tirai sutra sebelum ia mencapai pintu kamarnya, sebelum kaguya melangkah keluar dari kamar ia mendesah.
"huuuh..."
" baiklah aku cukup pensaran, seperti apa rupa dari si pengawal yg jatuh cinta ini ? "
lanjut kaguya sambil melangkahkan kaki kanannya
Tbc..
.
.
.
RnR