Ketika Qin Tian dan yang lainnya tiba, desa itu sebenarnya sudah dipenuhi orang-orang yang keluar-masuk rumah-rumah sambil membongkari beberapa barang yang tersisa seolah-olah ada harta karun di dalamnya.
Bahkan orang-orang yang baru tiba, ketika mereka melihat desa itu sebenarnya sudah dipenuhi, mereka juga bergegas memasuki desa seolah-olah mereka takut tidak akan kebagian jatah, terlepas dari kenyataan bahwa itu hanyalah sebuah desa, yang kemungkinan besar tidak memiliki apa-apa selain beberapa barang bekas.
Melihat itu, Qin Tian mau tidak mau hanya bisa merajutkan alisnya karena dia berpikir kalau dia mungkin tidak akan bisa mendapatkan apa-apa karena apa yang tersisa di desa mungkin sudah diratakan oleh orang-orang itu.
"Ayo masuk..." Tapi karena dia sudah datang, dia hanya bisa tetap masuk sambil berharap masih ada beberapa barang yang tersisa.
BOOM...