"Ya, Nenek tinggal di gedung sebelah. Dia tidak bisa berjalan, jadi dia jarang datang kemari. Che Er akan membawa kelinci besar itu ke Nenek sebentar lagi." Suara Che Er terdengar lembut, dengan suara khas kekanak-kanakan yang kental.
Namun, sebagai anak kecil, kata-kata Che Er sama sekali tidak terdengar melantur. Ia terlihat seperti orang dewasa dan berpikir dengan sangat hati-hati.
Bai Ran kaget mendengarnya dan buru-buru bertanya, "Apakah Nenek ada di gedung sebelah?"
"Iya, Ibu. Kamu baru saja kembali, jadi pasti belum tahu. Bagaimana kalau aku mengajakmu menemui Nenek?" kata Che Er sambil memiringkan kepala ke satu sisi, seolah sedang memikirkan sesuatu.
Ayahnya berkata bahwa Nenek juga sangat merindukan ibunya. Ia seharusnya memberitahu ibunya tentang Nenek sedari awal.
Saat mendengar berita penting seperti ini, mana mungkin Bai Ran hanya bisa duduk diam saja?