Sepertinya, hati Quan Rui telah dibakar oleh sesuatu. Rasanya tajam, tapi tidak sakit. Benda itu tetap tinggal di lubuk hatinya yang terdalam, tidak bisa digoyahkan atau dihapus.
Quan Rui menghela napas, membungkuk dan mengurung Bai Ran dalam pelukannya kuat-kuat.
Bai Ran.
Terus seperti ini saja, tetaplah bersamaku.
Jangan pergi ke manapun.
Saat ini, sesuatu mulai berakar di hati Quan Rui.
Benda itu kecil, tetapi menempati posisi yang paling tinggi.
Suatu hari, benda itu akan tumbuh menjadi pohon yang menjulang tinggi.
Quan Rui dan Bai Ran berdua saling berpelukan erat dan tidur bersama.
Di luar jendela, matahari sudah terlihat tinggi.
Setelah tidur selama beberapa jam, Bai Ran mengerutkan keningnya dan bangun dengan tenang.
Saat Bai Ran membuka mata, ia melihat bahwa sisi lain tempat tidur besar itu sudah kosong.